Kamis, 26 Maret 2020

penyemir sepatu

Berjalanlah menyusuri paritan
Seperti gembel mengumpulkan kehidupan
Dunia ini mengawasimu 
untuk hisabnya kelak

Jadilah orang rendahan 
berkubang dalam kehidupan
Penyemir sepatu yang menundukan
Kepalanya untuk kelembutan

Keras dengan dirimu
Karena keras sekali hatimu
Yang bisa tiba tiba membatu
Haus puji rasa tinggi

Emosi adalah kekalahan
Bocah picis amatiran
Menepilah hadapilah
Dengan kesabaran

Betapa banyak kehancuran
Yang kau ciptakan
Dan setan kegirangan
Manakala kau biarkan 
Emosi berkelanjutan

Senin, 23 Maret 2020

yang tak terlihat

Kau tak terlihat mata
Menjelma dalam berita berita
Wabah meraja lela
Dari wuhan kota di china

Tak kusangka kau sampai disini juga
Menebarkan teror yang diakui dunia
Kabah menjadi sepi berjamaah dihindari
Kepanikan perlahan namun pasti

Harga masker meroket tinggi
hand sanitizer dicari cari
Ada yang tak perduli
Mati kuasa illahi 
Syahid di mesjid lebih berarti

Padahal kita harus ber isolasi
14 hari seperti mimpi
Kerja diliburkan kantor sepi
Bekerja dirumah, ramai jauhi 

bagitu Tuhan dengan mudahnya
Memporak porandakan dunia
Tekhnologi nuklir tak ada guna
Semua larut dalam histeria paranoia

Akankah ini akhir zaman
Sebuah kenyataan yang tak ingin 
aku ada didalamnya

Memang kita umat akhir zaman
Walau sudah 44 kali 
kaabah pernah diisolasi
Tapi tetap kita berada di akhir zaman

Melihat kenyataan yang ada
Begitu rapuhnya manusia
Tuhan ciptakan mahluk nanometernya
Tak ada yang bisa mencegahnya




kotak itu di genggamanmu

Dan waktumu berlalu
Tak terasa begitu cepat
Di kotak itu di genggamanmu

Kumelihat dunia dari genggaman
Kata2 menjadi ketuk ketukan 
Menjadi keseharian kebiasaan

Dan waktupun berlalu
Kau tak begitu memberi manfaat bagiku
Hanya membunuh waktu
Menyampahi hariku

Engkau yang ada di genggamanku
Selalu kutatap sebelum lelap 
Dan saat terbangun

Kau mengubah segalanya
Sepele diremehkan 
Namun akhirnya menjadi budaya

Rabu, 18 Maret 2020

Bijak Berpijak kembali

Melawan was wis..
bisikan setan 
yg tiap hari tanpa henti 
membisiki kalbu
Bernegoisasi

Membuat garis jelas pembeda
Antara Khalik dan Mahluk
Dengan Sholat..
Menyembah adalah Mahluk 
Jelas sekali di FirmanMu

Mewanti diri dari jumawa 
Bahwasanya sifat itu IBLIS pemiliknya
Yang membuatnya terusir dari surga
Tidak ingin taat pada yang maha kuasa
Karena tak mau bersujud pada Manusia 

Itu nasihat utama 
setelah sebelumnya
Kita membahas
kesabaran dan keikhlasan

Sabtu, 07 Maret 2020

Nilaimu

Seorang santri sedang membersihkan aquarium Kyainya, ia memandang ikan arwana agak kebiruan dengan takjub..
Tak sadar Kyainya sudah berada di belakangnya.. "Kamu tahu berapa harga ikan itu?". Tanya sang Kyai..
.
"Tidak tahu". Jawab si Santri..
.
"Coba tawarkan kepada tetangga sebelah!!". Perintah sang Kyai.
.
Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..
Kemudian kembali menghadap sang Kyai. .
"Ditawar berapa nak?" tanya sang Kyai. .
"50.000 Rupiah Kyai". Jawab si Santri mantap..
.
"Coba tawarkan ke toko ikan hias!!". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baiklah Kyai". Jawab si santri. Kemudian ia beranjak ke toko ikan hias..
.
"Berapa ia menawar ikan itu?". Tanya sang kyai..
.
"800.000 Rupiah Kyai". Jawab si santri dengan gembira, ia mengira sang Kyai akan melepas ikan itu..
.
"Sekarang coba tawarkan ke Si Fulan, bawa ini sebagai bukti bahwa ikan itu sudah pernah ikut lomba". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baik Kyai". Jawab si Santri. Kemudian ia pergi menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang guru.
.
"Berapa ia menawar ikannya?".
.
"50 juta Rupiah Kyai".
.
Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan  yang bisa berbed-beda..
.
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat..". Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا
Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.

لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik...

Tapi berusahalah terus melakukan kebaikan dan menjalankan apapun dengan keikhlasan...

Semoga bermanfaat😊

Jumat, 06 Maret 2020

Bahagia

Tidak seberapa penting
Apa yang sudah anda raih
Seberapa terkenal
Berkuasa dan berhartanya dirimu
Semua bukan patokan untuk bahagia

Yang penting kau bahagia
Setiap harinya
Dan jangan mengeluh 
Dengan berkah yang kau punyai saat ini
Apabila kau belum bisa meraih
Yang lebih dari ini

Nikmati saja hidup ini
Hidup ini hanya sebentar
Bahagia itu apa yang kau rasakan
Bukan yang kau citrakan
Di media sosial


Bijak berpijak terus update

1.tentang kebenaran 

Ketika berkaitan dgn kepentingan itu namanya kebeneran
Ketika terkait maslahat, kemanusiaan atau etika itu namanya kebenaran

2. Tak ada yang kebetulan di dunia ini, kekacauan yang berpola 

3. Menyadari diri lemah, merayu dan mengadu pada Tuhan..apapun keinginanmu..terus minta..beda dg manusia, bila sering dipinta akan jenuh penuh syarat, tidak dengan Tuhan..kasih tak bertepi..mintalah..dialoglah..maka Tuhan mendekatimu

4. Sabar: amalanmu kurang..untuk mengangkatmu Allah mengujimu dgn  kesabaran, org bangun masjid..akan mendapat rumah disurga tpi dgn
kesabaran kelak engkau akan diberi apapun disurga

5.dalam riwayat bukhari muslim, rosul bersabda bahwa kasih sayang Allah melebihi kasih sayang seorang ibu pada anaknya

Ini tentang dunia bukan dirimu

Lalu engkau tersedu..
mungkin karna lelah atau karena lapar
mungkin karna penolakan
Ketergantungan yang tak diinginkan

Engkau katakan akulah pangeran utama
Karakter pertama - segalanya
Tapi dunia ini bukan tentang dirimu
Bukan biografimu

Dunia adalah dirinya
Bertelekan peraduan
Dipandu sekumpulan
masyarakat berjalan

Engkau hanyalah roda
yang membawa dunia
Ketujuan dunia

Tak pernah ada ruang dikakimu
Yang ada hanya dihatimu
Maka.....
Meradanglah menerjanglah
Dunia tak perdulimu

menyelamatkan hati

Menyelamatkan hati
Itu yang kusiasati setiap hari
Demi bertahan merajut esok pagi

Kuakui aku lemah tapi keras kepala
Ingin keadilan dan menegakkannya
Tapi aku tahu aku mudah terluka
Kepikiran lalu hati warnai suasana

Aku seperti itu walau kucoba
Tetap seperti ini susah berubahnya
Tapi akupun tak bisa memaksa semua
Menjadi seperti yang aku damba

Maka aku hanya bisa bertahan
Hidup adalah seni bertahan
Melipir cari aman kulakukan
Menghindari bala berdatangan

Berlindung diri dari yang merusak hati
Diam Istigfar agar tak emosi
Karena amarah adalah merusak
Karena kebencian adalah perusak

Minggu, 01 Maret 2020

ucok baba

Usia 18 tahun 
si mini anak ke 7
Dari 9 bersaudara
Merantau kejakarta

Dibekali uang 7000 rupiah 
Berbohong dengan ibu dirumah
Bilang ingin main ke kota sebelah
Karena fisiknyalah Orang tua nya gelisah
Bila berpergian jauh jangan parah

Kali ini si mini bertekad pergi
Dia tak mungkin jadi petani
Dengan fisik seperti ini
Seraya dia berjanji
Akan kembali bila sukses nanti

7000 rupiah terpakai untuk 4 hari
Dipasar tempat ia berhenti
Menggelandang di toko tepi
Menyaksikan aktivitas pasar setiap pagi
Perut lapar mencari arti
Lalu hadirlah penjual plastik kresek mini

faktor lucky dagangan laris
Usaha merintis berbuah manis
membuka toko plastik 
Usaha loper koran ikut dilirik

Sampai akhirnya karena fisiknya
Dilirik oleh pembuat film terkemuka
Di tandem dengan warkop dki 
Ucok baba memulai mimpi

Jatuh bangun dikehidupan ini
Orang pasar tak putus nyali
Jadi kenek pun jadi
Ngamen pun tak perduli
Sambil menunggu panggilan audisi

Begitulah hidup 
Bukan meratap mengutuk
Tak ada habisnya lautan derita 
Bila melihat kekurangan dimuka

Mencari kelebihan diri di maksimalkan
Usaha tak kenal putus diteruskan
Tak ada gengsi gensian 
Roda kehidupan musti di kayuhkan

Selalu berpatokan 
Rezeki adalah apabila telah dimakan
Yang digenggam belum tentu kepemilikan
Kebutuhan insan Telah Tuhan jaminkan
usaha & doa diamalkan
Carilah kebahagiaan

(KISAH UCOK BABA)