Selasa, 27 Februari 2024

45.Al Jasiyah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّهُمْ لَنْ يُّغْنُوْا عَنْكَ مِنَ اللّٰهِ شَيْـئًـا ۗ وَ اِنَّ الظّٰلِمِيْنَ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۚ وَا للّٰهُ وَلِيُّ الْمُتَّقِيْنَ
innahum lay yughnuu 'angka minallohi syai-aa, wa innazh-zhoolimiina ba'dhuhum auliyaaa-u ba'dh, wallohu waliyyul-muttaqiin

"Sungguh, mereka tidak akan dapat menghindarkan engkau sedikit pun dari (azab) Allah. Dan sungguh, orang-orang yang zalim itu sebagian menjadi pelindung atas sebagian yang lain; sedang Allah pelindung bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 19)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

هٰذَا بَصَآئِرُ لِلنَّا سِ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
haazaa bashoo-iru lin-naasi wa hudaw wa rohmatul liqoumiy yuuqinuun

"(Al-Qur'an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 20)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ بِا لْحَقِّ وَلِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍ بِۢمَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ
wa kholaqollohus-samaawaati wal-ardho bil-haqqi wa litujzaa kullu nafsim bimaa kasabat wa hum laa yuzhlamuun

"Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar, dan agar setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan."
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 22)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰٮهُ وَاَ ضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةً ۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ
a fa ro-aita manittakhoza ilaahahuu hawaahu wa adhollahullohu 'alaa 'ilmiw wa khotama 'alaa sam'ihii wa qolbihii wa ja'ala 'alaa bashorihii ghisyaawah, fa may yahdiihi mim ba'dillaah, a fa laa tazakkaruun

"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapakah yang mampu memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"
(QS. Al-Jasiyah 45: Ayat 23)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Minggu, 25 Februari 2024

Allahumma a'inni 'ala dzikrika

Latin: Allahumma a'inni 'ala dzikrika wasyukrika wa husni 'ibadatik. Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu." (HR Abu Dawud, an-Nasa'i, Ahmad, dan al-Hakim). Kemudian dilanjutkan dengan membaca tasbih, tahmid, dan takbir sebanyak 33x.

Kamis, 22 Februari 2024

cerita risfo

cerita komika risfo

3 tahun tinggal di mertua indah
tahan diri gak kredit rumah gk ngontrak
katanya sih saran istrinya

nabung buat beli rumah 
eh tiba2 di dm anak pak haji dari pekanbaru, melalui ebel cobra
karena dm rispo gk pernah direspon
ketemua di cafe deket rumahnya risfo
dikasih 5 juta per orang oleh pak haji
dan dikasih rumah tipe 72 

intinya keajaiban tawakal dan 
konsisten menjauhi yg haram

Minggu, 18 Februari 2024

44.Ad Dukhan

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ رَبُّكُمْ وَرَبُّ اٰبَآئِكُمُ الْاَ وَّلِيْنَ
laaa ilaaha illaa huwa yuhyii wa yumiit, robbukum wa robbu aabaaa-ikumul-awwaliin

"Tidak ada Tuhan selain Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu dahulu."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 8)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ يَّلْعَبُوْنَ
bal hum fii syakkiy yal'abuun

"Tetapi mereka dalam keraguan, mereka bermain-main."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 9)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَا بَ اِنَّا مُؤْمِنُوْنَ
robbanaksyif 'annal-'azaaba innaa mu-minuun

"(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah azab itu dari kami. Sungguh, kami akan beriman.""
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 12)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّا كَا شِفُوا الْعَذَا بِ قَلِيْلًا اِنَّكُمْ عَآئِدُوْنَ 
innaa kaasyiful-'azaabi qoliilan innakum 'aaa-iduun

"Sungguh, (kalau) Kami melenyapkan azab itu sedikit saja, tentu kamu akan kembali (ingkar)."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 15)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ
wa maa kholaqnas-samaawaati wal-ardho wa maa bainahumaa laa'ibiin

"Dan tidaklah Kami bermain-main menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 38)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَا خَلَقْنٰهُمَاۤ اِلَّا بِا لْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
maa kholaqnaahumaaa illaa bil-haqqi wa laakinna aksarohum laa ya'lamuun

"Tidaklah Kami ciptakan keduanya melainkan dengan haq (benar), tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 39)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ هٰذَا مَا كُنْتُمْ بِهٖ تَمْتَرُوْنَ
inna haazaa maa kungtum bihii tamtaruun

"Sungguh, inilah azab yang dahulu kamu ragukan."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 50)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَاِ نَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَا نِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
fa innamaa yassarnaahu bilisaanika la'allahum yatazakkaruun

"Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 58)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَا رْتَقِبْ اِنَّهُمْ مُّرْتَقِبُوْنَ
fartaqib innahum murtaqibuun

"Maka tunggulah; sungguh, mereka itu (juga sedang) menunggu."
(QS. Ad-Dukhan 44: Ayat 59)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Rabu, 14 Februari 2024

orang yang beruntung

Orang yang beruntung
Adalah orang yang 
Masih diberi kesempatan
Oleh Allah untuk menyebutNya
Untuk mengingat Allah
Maka beruntung kita 
Terlahir sebagai muslim
Tidak mengingkarinya
Dan beribadah padaNya

Betapa beruntungnya
Orang yang ringan langkah
Bergegas beribadah
Betapa ruginya
Orang yang bermalas-malasan
Untuk bangun menyembahNya

Bagaimana tak rugi 
Tuhan tak menyentuh hatinya



Minggu, 11 Februari 2024

43.Az Zukhruf

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّا جَعَلْنٰهُ قُرْاٰ نًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ 
innaa ja'alnaahu qur-aanan 'arobiyyal la'allakum ta'qiluun

"Kami menjadikan Al-Qur'an dalam bahasa Arab agar kamu mengerti."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نَّهٗ فِيْۤ اُمِّ الْكِتٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيْمٌ 
wa innahuu fiii ummil-kitaabi ladainaa la'aliyyun hakiim

"Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh Hikmah."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 4)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا لُوْا لَوْلَا نُزِّلَ هٰذَا الْقُرْاٰ نُ عَلٰى رَجُلٍ مِّنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيْمٍ
wa qooluu lau laa nuzzila haazal-qur-aanu 'alaa rojulim minal-qoryataini 'azhiim

"Dan mereka (juga) berkata, "Mengapa Al-Qur'an ini tidak diturunkan kepada orang besar (kaya dan berpengaruh) dari salah satu (di antara) dua negeri ini (Mekah dan Taif)?""
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 31)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَهُمْ يَقْسِمُوْنَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۗ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَّعِيْشَتَهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجٰتٍ لِّيَـتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ
a hum yaqsimuuna rohmata robbik, nahnu qosamnaa bainahum ma'iisyatahum fil-hayaatid-dun-yaa wa rofa'naa ba'dhohum fauqo ba'dhing darojaatil liyattakhiza ba'dhuhum ba'dhong sukhriyyaa, wa rohmatu robbika khoirum mimmaa yajma'uun

"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 32)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَزُخْرُفًا ۗ وَاِ نْ كُلُّ ذٰلِكَ لَمَّا مَتَا عُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗ وَا لْاٰ خِرَةُ عِنْدَ رَبِّكَ لِلْمُتَّقِيْنَ
wa zukhrufaa, wa ing kullu zaalika lammaa mataa'ul-hayaatid-dun-yaa, wal-aakhirotu 'ingda robbika lil-muttaqiin

"dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan dari emas. Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, sedangkan kehidupan akhirat di sisi Tuhanmu disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 35)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ يَّعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمٰنِ نُقَيِّضْ لَهٗ شَيْطٰنًا فَهُوَ لَهٗ قَرِيْنٌ
wa may ya'syu 'ang zikrir-rohmaani nuqoyyidh lahuu syaithoonang fa huwa lahuu qoriin

"Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur'an), Kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 36)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نَّهُمْ لَيَصُدُّوْنَهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ وَيَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ
wa innahum layashudduunahum 'anis-sabiili wa yahsabuuna annahum muhtaduun

"Dan sungguh, mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 37)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَفَاَ نْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ اَوْ تَهْدِى الْعُمْيَ وَمَنْ كَا نَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
a fa angta tusmi'ush-shumma au tahdil-'umya wa mang kaana fii dholaalim mubiin

"Maka apakah engkau (Muhammad) dapat menjadikan orang yang tuli bisa mendengar, atau (dapatkah) engkau memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya), dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?"
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 40)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَاِ مَّا نَذْهَبَنَّ بِكَ فَاِ نَّا مِنْهُمْ مُّنْتَقِمُوْنَ 
fa immaa naz-habanna bika fa innaa min-hum mungtaqimuun

"Maka sungguh, sekiranya Kami mewafatkanmu (sebelum engkau mencapai kemenangan), maka sesungguhnya Kami akan tetap memberikan azab kepada mereka (di akhirat),"
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 41)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَوْ نُرِيَنَّكَ الَّذِيْ وَعَدْنٰهُمْ فَاِ نَّا عَلَيْهِمْ مُّقْتَدِرُوْنَ
au nuriyannakallazii wa'adnaahum fa innaa 'alaihim muqtadiruun

"atau Kami perlihatkan kepadamu (azab) yang telah Kami ancamkan kepada mereka. Maka sungguh, Kami berkuasa atas mereka."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 42)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نَّهٗ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ  ۚ وَسَوْفَ تُسْئَـلُوْنَ
wa innahuu lazikrul laka wa liqoumik, wa saufa tus-aluun

"Dan sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar suatu peringatan bagimu dan bagi kaummu, dan kelak kamu akan diminta pertanggungjawaban."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 44)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا جَآءَهُمْ بِاٰ يٰتِنَاۤ اِذَا هُمْ مِّنْهَا يَضْحَكُوْنَ
fa lammaa jaaa-ahum bi-aayaatinaaa izaa hum min-haa yadh-hakuun

"Maka ketika dia (Musa) datang kepada mereka membawa mukjizat-mukjizat Kami, seketika itu mereka menertawakannya."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 47)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا نُرِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ اِلَّا هِيَ اَكْبَرُ مِنْ اُخْتِهَا ۗ وَ اَخَذْنٰهُمْ بِا لْعَذَا بِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
wa maa nuriihim min aayatin illaa hiya akbaru min ukhtihaa, wa akhoznaahum bil-'azaabi la'allahum yarji'uun

"Dan tidaklah Kami perlihatkan suatu mukjizat kepada mereka kecuali (mukjizat itu) lebih besar dari mukjizat-mukjizat (yang sebelumnya). Dan Kami timpakan kepada mereka azab agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 48)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَوْلَاۤ اُلْقِيَ عَلَيْهِ اَسْوِرَةٌ مِّنْ ذَهَبٍ اَوْ جَآءَ مَعَهُ الْمَلٰٓئِكَةُ مُقْتَرِنِيْنَ
falau laaa ulqiya 'alaihi aswirotum ming zahabin au jaaa-a ma'ahul-malaaa-ikatu muqtariniin

"Maka mengapa dia (Musa) tidak dipakaikan gelang dari emas, atau malaikat datang bersama-sama dia untuk mengiringkannya?""
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 53)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّاۤ اٰسَفُوْنَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَاَ غْرَقْنٰهُمْ اَجْمَعِيْنَ 
fa lammaaa aasafuunangtaqomnaa min-hum fa aghroqnaahum ajma'iin

"Maka ketika mereka membuat Kami murka, Kami hukum mereka, lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut),"
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 55)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَجَعَلْنٰهُمْ سَلَفًا وَّمَثَلًا لِّلْاٰ خِرِيْنَ
fa ja'alnaahum salafaw wa masalal lil-aakhiriin

"maka Kami jadikan mereka sebagai (kaum) terdahulu, dan pelajaran bagi orang-orang yang kemudian."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 56)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّا عَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَا تَّبِعُوْنِ ۗ هٰذَا صِرَا طٌ مُّسْتَقِيْمٌ
wa innahuu la'ilmul lis-saa'ati fa laa tamtarunna bihaa wattabi'uun, haazaa shiroothum mustaqiim

"Dan sungguh, dia ('Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 61)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَ لٰـكِنْ كَا نُوْا هُمُ الظّٰلِمِيْنَ
wa maa zholamnaahum wa laaking kaanuu humuzh-zhoolimiin

"Dan tidaklah Kami menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 76)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

سُبْحٰنَ رَبِّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُوْنَ
sub-haana robbis-samaawaati wal-ardhi robbil-'arsyi 'ammaa yashifuun

"Maha Suci Tuhan Pemilik langit dan Bumi, Tuhan Pemilik 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.""
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 82)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَا صْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلٰمٌ ۗ فَسَوْفَ يَعْلَمُوْنَ
fashfah 'an-hum wa qul salaam, fa saufa ya'lamuun

"Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah, "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk)."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 89)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Kamis, 01 Februari 2024

42.As Syuraa

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ قُرْاٰ نًا عَرَبِيًّا لِّـتُـنْذِرَ اُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗ فَرِيْقٌ فِى الْجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِى السَّعِيْرِ
wa kazaalika auhainaaa ilaika qur-aanan 'arobiyyal litungziro ummal-quroo wa man haulahaa wa tungziro yaumal-jam'i laa roiba fiih, fariiqung fil-jannati wa fariiqung fis-sa'iir

"Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّا حِدَةً وَّلٰـكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَآءُ فِيْ رَحْمَتِهٖ ۗ وَا لظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
walau syaaa-allohu laja'alahum ummataw waahidataw wa laakiy yudkhilu may yasyaaa-u fii rohmatih, wazh-zhoolimuuna maa lahum miw waliyyiw wa laa nashiir

"Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia jadikan mereka satu umat, tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka pelindung dan penolong."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 8)

* Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا اخْتَلَـفْتُمْ فِيْهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ ۗ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبِّيْ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَاِ لَيْهِ اُنِيْبُ
wa makhtalaftum fiihi ming syai-ing fa hukmuhuuu ilalloh, zaalikumullohu robbii 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi uniib

"Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 10)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَهٗ مَقَا لِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۚ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
lahuu maqooliidus-samaawaati wal-ardh, yabsuthur-rizqo limay yasyaaa-u wa yaqdir, innahuu bikulli syai-in 'aliim

"Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 12)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

شَرَعَ لَـكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّا لَّذِيْۤ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖۤ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰۤى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِ ۗ كَبُـرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِ ۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَآءُ وَيَهْدِيْۤ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُ
syaro'a lakum minad-diini maa washshoo bihii nuuhaw wallaziii auhainaaa ilaika wa maa washshoinaa bihiii ibroohiima wa muusaa wa 'iisaaa an aqiimud-diina wa laa tatafarroquu fiih, kaburo 'alal-musyrikiina maa tad'uuhum ilaiih, allohu yajtabiii ilaihi may yasyaaa-u wa yahdiii ilaihi may yuniib

"Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan 'Isa, yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah-belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 13)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا تَفَرَّقُوْۤا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗ وَ اِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
wa maa tafarroquuu illaa mim ba'di maa jaaa-ahumul-'ilmu baghyam bainahum, walau laa kalimatung sabaqot mir robbika ilaaa ajalim musammal laqudhiya bainahum, wa innallaziina uurisul-kitaaba mim ba'dihim lafii syakkim min-hu muriib

"Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah-belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi), karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلِذٰلِكَ فَا دْعُ ۚ وَا سْتَقِمْ كَمَاۤ اُمِرْتَ ۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَآءَهُمْ ۚ وَقُلْ اٰمَنْتُ بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍ ۚ وَاُ مِرْتُ لِاَ عْدِلَ بَيْنَكُمُ ۗ اَللّٰهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۗ لَـنَاۤ اَعْمَا لُـنَا وَلَـكُمْ اَعْمَا لُكُمْ ۚ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۗ اَللّٰهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۚ وَاِ لَيْهِ الْمَصِيْرُ 
fa lizaalika fad', wastaqim kamaaa umirt, wa laa tattabi' ahwaaa-ahum, wa qul aamangtu bimaaa angzalallohu ming kitaab, wa umirtu li-a'dila bainakum, allohu robbunaa wa robbukum, lanaaa a'maalunaa wa lakum a'maalukum, laa hujjata bainanaa wa bainakum, allohu yajma'u bainanaa, wa ilaihil-mashiir

"Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, "Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.""
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 15)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ الَّذِيْۤ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ بِا لْحَقِّ وَا لْمِيْزَا نَ ۗ وَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّا عَةَ قَرِيْبٌ
allohullaziii angzalal-kitaaba bil-haqqi wal miizaan, wa maa yudriika la'allas-saa'ata qoriib

"Allah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran dan neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat?"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 17)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَنْ كَا نَ يُرِيْدُ حَرْثَ الْاٰ خِرَةِ نَزِدْ لَهٗ فِيْ حَرْثِهٖ ۚ وَمَنْ كَا نَ يُرِيْدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَا وَمَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ نَّصِيْبٍ
mang kaana yuriidu harsal-aakhiroti nazid lahuu fii harsih, wa mang kaana yuriidu harsad-dun-yaa nu-tihii min-haa wa maa lahuu fil-aakhiroti min nashiib

"Barang siapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barang siapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 20)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ لَهُمْ شُرَكٰٓـؤُا شَرَعُوْا لَهُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِۢهِ اللّٰهُ ۗ وَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗ وَاِ نَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ
am lahum syurokaaa-u syaro'uu lahum minad-diini maa lam ya-zam bihillaah, walau laa kalimatul-fashli laqudhiya bainahum, wa innazh-zhoolimiina lahum 'azaabun aliim

"Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridai) Allah? Dan sekiranya tidak ada ketetapan yang menunda (hukuman dari Allah) tentulah hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zalim itu akan mendapat azab yang sangat pedih."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 21)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَا دِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَ رْضِ وَلٰكِنْ يُّنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ بِعِبَا دِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ
walau basathollohur-rizqo li'ibaadihii labaghou fil-ardhi wa laakiy yunazzilu biqodarim maa yasyaaa, innahuu bi'ibaadihii khobiirum bashiir

"Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 27)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ
wa huwallazii yunazzilul-ghoisa mim ba'di maa qonathuu wa yangsyuru rohmatah, wa huwal-waliyyul-hamiid

"Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 28)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اَصَا بَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍ 
wa maaa ashoobakum mim mushiibating fa bimaa kasabat aidiikum wa ya'fuu 'ang kasiir

"Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 30)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اَنْـتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَ رْضِ ۚ وَمَا لَـكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
wa maaa angtum bimu'jiziina fil-ardh, wa maa lakum ming duunillaahi miw waliyyiw wa laa nashiir

"Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari siksaan Allah) di bumi, dan kamu tidak memperoleh pelindung atau penolong selain Allah."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 31)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَا عُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ 
fa maaa uutiitum ming syai-ing fa mataa'ul-hayaatid-dun-yaa, wa maa 'ingdallohi khoiruw wa abqoo lillaziina aamanuu wa 'alaa robbihim yatawakkaluun

"Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 36)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰٓئِرَ الْاِ ثْمِ وَا لْفَوَا حِشَ وَاِ ذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ 
wallaziina yajtanibuuna kabaaa-irol-ismi wal-fawaahisya wa izaa maa ghodhibuu hum yaghfiruun

"dan juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah segera memberi maaf,"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 37)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ اسْتَجَا بُوا لِرَبِّهِمْ وَاَ قَا مُوْا الصَّلٰوةَ ۖ وَاَ مْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْ ۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ 
wallaziinastajaabuu lirobbihim wa aqoomush-sholaata wa amruhum syuuroo bainahum wa mimmaa rozaqnaahum yungfiquun

"dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan sholat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 38)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَجَزٰٓ ؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚ فَمَنْ عَفَا وَاَ صْلَحَ فَاَ جْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
wa jazaaa-u sayyi-ating sayyi-atum misluhaa, fa man 'afaa wa ashlaha fa ajruhuu 'alalloh, innahuu laa yuhibbuzh-zhoolimiin

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 40)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهٖ فَاُ ولٰٓئِكَ مَا عَلَيْهِمْ مِّنْ سَبِيْلٍ 
wa lamaningtashoro ba'da zhulmihii fa ulaaa-ika maa 'alaihim ming sabiil

"Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 41)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّا سَ وَ يَبْغُوْنَ فِى الْاَ رْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ اُولٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ
innamas-sabiilu 'alallaziina yazhlimuunan-naasa wa yabghuuna fil-ardhi bighoiril-haqq, ulaaa-ika lahum 'azaabun aliim

"Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksaan yang pedih."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 42)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَاِ نْ اَعْرَضُوْا فَمَاۤ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ اِنْ عَلَيْكَ اِلَّا الْبَلٰغُ  ۗ وَاِ نَّاۤ اِذَاۤ اَذَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا ۚ وَاِ نْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِۢمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ فَاِ نَّ الْاِ نْسَا نَ كَفُوْرٌ
fa in a'rodhuu fa maaa arsalnaaka 'alaihim hafiizhoo, in 'alaika illal-balaagh, wa innaaa izaaa azaqnal-ingsaana minnaa rohmatang fariha bihaa, wa ing tushib-hum sayyi-atum bimaa qoddamat aidiihim fa innal-ingsaana kafuur

"Jika mereka berpaling, maka (ingatlah) Kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Dan sungguh, apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika mereka ditimpa kesusahan karena perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar), sungguh, manusia itu sangat ingkar (kepada nikmat)."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 48)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ ۗ يَخْلُقُ مَا يَشَآءُ ۗ يَهَبُ لِمَنْ يَّشَآءُ اِنَا ثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَآءُ الذُّكُوْرَ 
lillahi mulkus-samaawaati wal-ardh, yakhluqu maa yasyaaa, yahabu limay yasyaaa-u inaasaw wa yahabu limay yasyaaa-uz-zukuur

"Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 49)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَا نًا وَّاِنَا ثًا  ۚ وَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَآءُ عَقِيْمًا ۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ
au yuzawwijuhum zukroonaw wa inaasaa, wa yaj'alu may yasyaaa-u 'aqiimaa, innahuu 'aliimung qodiir

"atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Maha Kuasa."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 50)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَا كَا نَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَآئِ حِجَا بٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِ ذْنِهٖ مَا يَشَآءُ ۗ اِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa maa kaana libasyarin ay yukallimahullohu illaa wahyan au miw warooo-i hijaabin au yursila rosuulang fa yuuhiya bi-iznihii maa yasyaaa, innahuu 'aliyyun hakiim

"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Tinggi, Maha Bijaksana."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 51)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗ مَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِ يْمَا نُ وَلٰـكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِنَا ۗ وَاِ نَّكَ لَتَهْدِيْۤ اِلٰى صِرَا طٍ مُّسْتَقِيْمٍ 
wa kazaalika auhainaaa ilaika ruuham min amrinaa, maa kungta tadrii mal-kitaabu wa lal-iimaanu wa laaking ja'alnaahu nuuron nahdii bihii man nasyaaa-u min 'ibaadinaa, wa innaka latahdiii ilaa shiroothim mustaqiim

"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) roh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,"
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 52)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

صِرَا طِ اللّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ اَ لَاۤ اِلَى اللّٰهِ تَصِيْرُ الْاُ مُوْرُ
shiroothillaahillazii lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, alaaa ilallohi tashiirul-umuur

"(yaitu) jalan Allah yang milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. lngatlah, segala urusan kembali kepada Allah."
(QS. Asy-Syura 42: Ayat 53)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Menangis karena La Ila Ha ilallah

ada 2x momen ketika naik motor ketika melafaz la ilahailallah air mata auto meleleh..seperti kerinduan sangat ruh ini pada Tuhan, ingin mengaji, berdoa, tahajud lagi..ada yg bergerak mendorong tak bicara bisu di dalam raga ini..namun aku merasakan nya itu ada...lalu yg ketiga saat kerinduan memuncak...kucoba lawan kantuk lagi...dan saat berzikir lailahailallah air mata jatuh tak tertahan seperti hujan (padahal aku gak memaksa untuk terharu atau supaya menangis)..saya pikir waktu tahajud memang spesial mungkin benang merahnya adalah kesunyian dan seorang hamba yang datang dari pintu kehinaan, kepasrahan tak berdaya dan memohon ampun