Sabtu, 04 Mei 2024

pemaaf

bila engkau menyalahkan yang lain
maka perjalanan masih jauh
bila engkau menyalahkan diri sendiri
perjalanan sudah dekat
bila engkau tidak menyalahkan siapapun
perjalanan sudah sampai

tak ada satupun yang sia sia
satu kemalangan mengantarkan
ke takdir yang lain 

hikmah dipenjaranya buya hamka
kelak menunjukan kebesaran hatinya 
menjadi insan yang pemaaf
tatkala harus mengimami sholat
bung karno

bung karno menjadi pemicu 
cerita kesabaran dan kemaafan
bila lukisan tercipta 
warna muram pun berharga



Minggu, 28 April 2024

Cerita Tentang Tukang parkir, risoles coklat, corndog dan uang 50 ribu

baban ngidam corndog
padahal hujan dan masih siang
dengan jas hujan puterin way halim
jelas gak temu..corndog itu
adanya pagi atau malam hari
jadi gantinya beli risoles coklat

seperti biasa sebelum selesai pesanan
tukang parkir sudah standby datang
jadi bingung duit pas sepuluh ribu
untuk bayar risoles yang sepi pembeli
tapi mikirin ngasih duit tukang parkir
aku kasih duit 50 rb berharap pecahannya
untuk bayar parkir, tapi penjual risoles itu
gak punya tukeran dan mau nyari pecahan
di warung lain, jadi gak enak karena merasa nyusahin penjual risoles demi kang parkir, akhirnya duit sepuluh ribu pas itu aku kasih ke mbak penjual
dan tukang parkir nya aku kasih 50 ribu
dan bilang gak ada kembalian
dan aku nunjukin dompetku yang
memang gak ada 
uang dua ribu untuk parkir
yang ada duit koin 500 dan 100 rupiah
aku gak mau ngasih duit sekecil itu
gak mau menghina kang parkir
dan kang parkirnya juga akhirnya
mengikhlaskan duit parkirnya
dan bantu mengeluarkan motor

aku pamit sambil pencet klakson
di perjalan aku sedikit menangis
memang orang cengengan aku
ya..aku bersyukur pada Tuhan
aku gak harus menjadi peminta minta
untuk mendapatkan rezeki 
dipermudah Tuhan ada gaji bulanan
gak musti merendahkan diri 
demi uang sedikit 

lalu aku mendoakan 
tukang parkir dan penjual risoles itu
mereka orang orang hebat 
Tukang parkir itu 
menunjukan harkat derajatnya
walau tidak dibayar Rp.2000
tapi dia berupaya menunjukan
profesionalisme dan harga dirinya

mohon maaf selama ini 
agak meremehkan profesi tukang parkir
mereka itu orang hebat kok
rela menekan harga diri mereka
keluar rumah panas panasan 
hujan hujanan demi selembar dua ribu

begitu cara Tuhan menunjukan kisahnya
yang mulanya pingin cari corndog
dibuat muter muter 
ketemunya risoles coklat
dan akhirnya aku menulis cerita ini

Kamis, 25 April 2024

menjadi saksi semua lewat begitu saja

sengaja kutulis ini 
agar terdokumentasi
mensiasati waktu
yang deras melaju

percayalah sesakit apa luka
seberat apa masalahnya
tiba tiba lewat begitu saja
eh sudah dua dasawarsa 

seperti kau duduk menonton tivi
adegan berganti ganti
engkau yang sejati duduk sendiri
mengamati menjadi saksi

yang ingin Kau katakan
tanam tuai waktu kan tunjukan 
tak guna itu kemelekatan
segala perubahan kesementaraan

Aku Ngaku - kemelekatan

mencari Tuhan di sepertiga malam
berharap tangis sendu kebiruan
dipertengahan bocil bangun bergumam
dia ikut sholat ayat hafalan dilantunkan

ya tidak jadi sendu...sebercanda itu
setelah sekian hari aku mencari biru
karena keruhnya hati penuh distraksi 
takut sesat dini aku ingin kembali

mungkin la ila ha ilaallah itu 
tertutup ambisi mencari haru biru
engkau hanya menunjukanku
rencanaku penuh dengan ngaku 

Senin, 22 April 2024

02. Al Baqarah pt2

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاَ تِمُّوا الْحَجَّ وَا لْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِ نْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَا نَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖۤ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَا مٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِ ذَاۤ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِا لْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَا مُ ثَلٰثَةِ اَيَّا مٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَا مِلَةٌ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَا ضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
wa atimmul-hajja wal-'umrota lillaah, fa in uhshirtum fa mastaisaro minal-hady, wa laa tahliquu ru-uusakum hattaa yablughol-hadyu mahillah, fa mang kaana mingkum mariidhon au bihiii azam mir ro-sihii fa fidyatum ming shiyaamin au shodaqotin au nusuk, fa izaaa amingtum, fa mang tamatta'a bil-'umroti ilal-hajji fa mastaisaro minal-hady, fa mal lam yajid fa shiyaamu salaasati ayyaaming fil-hajji wa sab'atin izaa roja'tum, tilka 'asyarotung kaamilah, zaalika limal lam yakun ahluhuu haadhiril-masjidil-haroom, wattaqulloha wa'lamuuu annalloha syadiidul-'iqoob

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang bukan penduduk Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 196)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَا لَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِ نَّ خَيْرَ الزَّا دِ التَّقْوٰى ۖ وَا تَّقُوْنِ يٰۤاُ ولِى الْاَ لْبَا بِ
al-hajju asy-hurum ma'luumaat, fa mang farodho fiihinnal-hajja fa laa rofasa wa laa fusuuqo wa laa jidaala fil-hajj, wa maa taf'aluu min khoiriy ya'lam-hulloh, wa tazawwaduu fa inna khoiroz-zaadit-taqwaa wattaquuni yaaa ulil-albaab

"(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 197)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَيْسَ عَلَيْکُمْ جُنَا حٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّکُمْ ۗ فَاِ ذَاۤ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَا ذْکُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَـرَا مِ ۖ وَا ذْکُرُوْهُ کَمَا هَدٰٮکُمْ ۚ وَاِ نْ کُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّآ لِّيْنَ
laisa 'alaikum junaahun ang tabtaghuu fadhlam mir robbikum, fa izaaa afadhtum min 'arofaating fazkurulloha 'ingdal-masy'aril-haroomi wazkuruuhu kamaa hadaakum, wa ing kungtum ming qoblihii laminadh-dhooolliin

"Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari 'Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 198)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ
wa min-hum may yaquulu robbanaaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhiroti hasanataw wa qinaa 'azaaban-naar

"Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَآءَ مَرْضَا تِ اللّٰهِ ۗ وَ اللّٰهُ رَءُوْفٌ  بِۢا لْعِبَا دِ
wa minan-naasi may yasyrii nafsahubtighooo-a mardhootillaah, wallohu ro-uufum bil-'ibaad

"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 207)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanudkhuluu fis-silmi kaaaffataw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

سَلْ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ كَمْ اٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ اٰيَةٍۢ بَيِّنَةٍ ۗ وَمَنْ يُّبَدِّلْ نِعْمَةَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
sal baniii isrooo-iila kam aatainaahum min aayatim bayyinah, wa may yubaddil ni'matallohi mim ba'di maa jaaa-at-hu fa innalloha syadiidul-'iqoob

"Tanyakanlah kepada Bani Israil, berapa banyak bukti nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. Barang siapa menukar nikmat Allah setelah (nikmat itu) datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 211)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
am hasibtum ang tadkhulul-jannata wa lammaa ya-tikum masalullaziina kholau ming qoblikum, massat-humul-ba-saaa-u wadh-dhorrooo-u wa zulziluu hattaa yaquular-rosuulu wallaziina aamanuu ma'ahuu mataa nashrulloh, alaaa inna nashrollohi qoriib

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَ مَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّا رِ ۖ وَا للّٰهُ يَدْعُوْۤا اِلَى الْجَـنَّةِ وَا لْمَغْفِرَةِ بِاِ ذْنِهٖ ۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
wa laa tangkihul-musyrikaati hattaa yu-minn, wa la-amatum mu-minatun khoirum mim musyrikatiw walau a'jabatkum, wa laa tungkihul-musyrikiina hattaa yu-minuu, wa la'abdum mu-minun khoirum mim musyrikiw walau a'jabakum, ulaaa-ika yad'uuna ilan-naari wallohu yad'uuu ilal-jannati wal-maghfiroti bi-iznih, wa yubayyinu aayaatihii lin-naasi la'allahum yatazakkaruun

"Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 221)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِا للَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَا نِكُمْ وَلٰـكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ
laa yu-aakhizukumullohu bil-laghwi fiii aimaanikum wa laakiy yu-aakhizukum bimaa kasabat quluubukum, wallohu ghofuurun haliim

"Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 225)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِا للَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَا نِكُمْ وَلٰـكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ
laa yu-aakhizukumullohu bil-laghwi fiii aimaanikum wa laakiy yu-aakhizukum bimaa kasabat quluubukum, wallohu ghofuurun haliim

"Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 225)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Kamis, 04 April 2024

kesalahan ku

aku sendiri buat cerita derita
tak patut ku menyalahi mereka
bila kita amati sesungguhnya
mereka juga manusia biasa

tidak juga takdir Tuhan salah
ruh sama hanya berbeda wadah
keletihan menjalani roda dunia
letih tanyakan apa ini semua

aku ini buruk seperti monster
gerogoti tubuh seperti kanker
penuh topeng kemunafikan diri
anti sanjung puji tapi marah di buli 

setiap kejadian ada andil kesalahan
kau aku salah karena kita hanya insan
penuh dugaan dengki ketamakan
hanya meraba bentuk kebenaran Tuhan

(apa aku mencari ridho Mu)