Minggu, 28 April 2024

Cerita Tentang Tukang parkir, risoles coklat, corndog dan uang 50 ribu

baban ngidam corndog
padahal hujan dan masih siang
dengan jas hujan puterin way halim
jelas gak temu..corndog itu
adanya pagi atau malam hari
jadi gantinya beli risoles coklat

seperti biasa sebelum selesai pesanan
tukang parkir sudah standby datang
jadi bingung duit pas sepuluh ribu
untuk bayar risoles yang sepi pembeli
tapi mikirin ngasih duit tukang parkir
aku kasih duit 50 rb berharap pecahannya
untuk bayar parkir, tapi penjual risoles itu
gak punya tukeran dan mau nyari pecahan
di warung lain, jadi gak enak karena merasa nyusahin penjual risoles demi kang parkir, akhirnya duit sepuluh ribu pas itu aku kasih ke mbak penjual
dan tukang parkir nya aku kasih 50 ribu
dan bilang gak ada kembalian
dan aku nunjukin dompetku yang
memang gak ada 
uang dua ribu untuk parkir
yang ada duit koin 500 dan 100 rupiah
aku gak mau ngasih duit sekecil itu
gak mau menghina kang parkir
dan kang parkirnya juga akhirnya
mengikhlaskan duit parkirnya
dan bantu mengeluarkan motor

aku pamit sambil pencet klakson
di perjalan aku sedikit menangis
memang orang cengengan aku
ya..aku bersyukur pada Tuhan
aku gak harus menjadi peminta minta
untuk mendapatkan rezeki 
dipermudah Tuhan ada gaji bulanan
gak musti merendahkan diri 
demi uang sedikit 

lalu aku mendoakan 
tukang parkir dan penjual risoles itu
mereka orang orang hebat 
Tukang parkir itu 
menunjukan harkat derajatnya
walau tidak dibayar Rp.2000
tapi dia berupaya menunjukan
profesionalisme dan harga dirinya

mohon maaf selama ini 
agak meremehkan profesi tukang parkir
mereka itu orang hebat kok
rela menekan harga diri mereka
keluar rumah panas panasan 
hujan hujanan demi selembar dua ribu

begitu cara Tuhan menunjukan kisahnya
yang mulanya pingin cari corndog
dibuat muter muter 
ketemunya risoles coklat
dan akhirnya aku menulis cerita ini

Kamis, 25 April 2024

menjadi saksi semua lewat begitu saja

sengaja kutulis ini 
agar terdokumentasi
mensiasati waktu
yang deras melaju

percayalah sesakit apa luka
seberat apa masalahnya
tiba tiba lewat begitu saja
eh sudah dua dasawarsa 

seperti kau duduk menonton tivi
adegan berganti ganti
engkau yang sejati duduk sendiri
mengamati menjadi saksi

yang ingin Kau katakan
tanam tuai waktu kan tunjukan 
tak guna itu kemelekatan
segala perubahan kesementaraan

Aku Ngaku - kemelekatan

mencari Tuhan di sepertiga malam
berharap tangis sendu kebiruan
dipertengahan bocil bangun bergumam
dia ikut sholat ayat hafalan dilantunkan

ya tidak jadi sendu...sebercanda itu
setelah sekian hari aku mencari biru
karena keruhnya hati penuh distraksi 
takut sesat dini aku ingin kembali

mungkin la ila ha ilaallah itu 
tertutup ambisi mencari haru biru
engkau hanya menunjukanku
rencanaku penuh dengan ngaku 

Senin, 22 April 2024

02. Al Baqarah pt2

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاَ تِمُّوا الْحَجَّ وَا لْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِ نْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَا نَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖۤ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَا مٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِ ذَاۤ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِا لْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَا مُ ثَلٰثَةِ اَيَّا مٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَا مِلَةٌ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَا ضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ وَا عْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
wa atimmul-hajja wal-'umrota lillaah, fa in uhshirtum fa mastaisaro minal-hady, wa laa tahliquu ru-uusakum hattaa yablughol-hadyu mahillah, fa mang kaana mingkum mariidhon au bihiii azam mir ro-sihii fa fidyatum ming shiyaamin au shodaqotin au nusuk, fa izaaa amingtum, fa mang tamatta'a bil-'umroti ilal-hajji fa mastaisaro minal-hady, fa mal lam yajid fa shiyaamu salaasati ayyaaming fil-hajji wa sab'atin izaa roja'tum, tilka 'asyarotung kaamilah, zaalika limal lam yakun ahluhuu haadhiril-masjidil-haroom, wattaqulloha wa'lamuuu annalloha syadiidul-'iqoob

"Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Tetapi jika kamu terkepung (oleh musuh), maka (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu dia bercukur), maka dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Tetapi jika dia tidak mendapatkannya, maka dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itu seluruhnya sepuluh (hari). Demikian itu, bagi orang yang bukan penduduk Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras hukuman-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 196)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيْهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوْقَ وَلَا جِدَا لَ فِى الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ يَّعْلَمْهُ اللّٰهُ ۗ وَتَزَوَّدُوْا فَاِ نَّ خَيْرَ الزَّا دِ التَّقْوٰى ۖ وَا تَّقُوْنِ يٰۤاُ ولِى الْاَ لْبَا بِ
al-hajju asy-hurum ma'luumaat, fa mang farodho fiihinnal-hajja fa laa rofasa wa laa fusuuqo wa laa jidaala fil-hajj, wa maa taf'aluu min khoiriy ya'lam-hulloh, wa tazawwaduu fa inna khoiroz-zaadit-taqwaa wattaquuni yaaa ulil-albaab

"(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barang siapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat, dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku, wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 197)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَيْسَ عَلَيْکُمْ جُنَا حٌ اَنْ تَبْتَغُوْا فَضْلًا مِّنْ رَّبِّکُمْ ۗ فَاِ ذَاۤ اَفَضْتُمْ مِّنْ عَرَفٰتٍ فَا ذْکُرُوا اللّٰهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَـرَا مِ ۖ وَا ذْکُرُوْهُ کَمَا هَدٰٮکُمْ ۚ وَاِ نْ کُنْتُمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الضَّآ لِّيْنَ
laisa 'alaikum junaahun ang tabtaghuu fadhlam mir robbikum, fa izaaa afadhtum min 'arofaating fazkurulloha 'ingdal-masy'aril-haroomi wazkuruuhu kamaa hadaakum, wa ing kungtum ming qoblihii laminadh-dhooolliin

"Bukanlah suatu dosa bagimu mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu bertolak dari 'Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy'aril Haram. Dan berzikirlah kepada-Nya sebagaimana Dia telah memberi petunjuk kepadamu, sekalipun sebelumnya kamu benar-benar termasuk orang yang tidak tahu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 198)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ
wa min-hum may yaquulu robbanaaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhiroti hasanataw wa qinaa 'azaaban-naar

"Dan di antara mereka ada yang berdoa, "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 201)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّشْرِيْ نَفْسَهُ ابْتِغَآءَ مَرْضَا تِ اللّٰهِ ۗ وَ اللّٰهُ رَءُوْفٌ  بِۢا لْعِبَا دِ
wa minan-naasi may yasyrii nafsahubtighooo-a mardhootillaah, wallohu ro-uufum bil-'ibaad

"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 207)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَآ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanudkhuluu fis-silmi kaaaffataw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 208)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

سَلْ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ كَمْ اٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ اٰيَةٍۢ بَيِّنَةٍ ۗ وَمَنْ يُّبَدِّلْ نِعْمَةَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُ فَاِ نَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَا بِ
sal baniii isrooo-iila kam aatainaahum min aayatim bayyinah, wa may yubaddil ni'matallohi mim ba'di maa jaaa-at-hu fa innalloha syadiidul-'iqoob

"Tanyakanlah kepada Bani Israil, berapa banyak bukti nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. Barang siapa menukar nikmat Allah setelah (nikmat itu) datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 211)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
am hasibtum ang tadkhulul-jannata wa lammaa ya-tikum masalullaziina kholau ming qoblikum, massat-humul-ba-saaa-u wadh-dhorrooo-u wa zulziluu hattaa yaquular-rosuulu wallaziina aamanuu ma'ahuu mataa nashrulloh, alaaa inna nashrollohi qoriib

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكٰتِ حَتّٰى يُؤْمِنَّ ۗ وَلَاَ مَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكَةٍ وَّلَوْ اَعْجَبَتْكُمْ ۚ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِيْنَ حَتّٰى يُؤْمِنُوْا ۗ وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ۗ اُولٰٓئِكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّا رِ ۖ وَا للّٰهُ يَدْعُوْۤا اِلَى الْجَـنَّةِ وَا لْمَغْفِرَةِ بِاِ ذْنِهٖ ۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
wa laa tangkihul-musyrikaati hattaa yu-minn, wa la-amatum mu-minatun khoirum mim musyrikatiw walau a'jabatkum, wa laa tungkihul-musyrikiina hattaa yu-minuu, wa la'abdum mu-minun khoirum mim musyrikiw walau a'jabakum, ulaaa-ika yad'uuna ilan-naari wallohu yad'uuu ilal-jannati wal-maghfiroti bi-iznih, wa yubayyinu aayaatihii lin-naasi la'allahum yatazakkaruun

"Dan janganlah kamu nikahi perempuan musyrik sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih baik daripada perempuan musyrik meskipun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang (laki-laki) musyrik (dengan perempuan yang beriman) sebelum mereka beriman. Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 221)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِا للَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَا نِكُمْ وَلٰـكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ
laa yu-aakhizukumullohu bil-laghwi fiii aimaanikum wa laakiy yu-aakhizukum bimaa kasabat quluubukum, wallohu ghofuurun haliim

"Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 225)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِا للَّغْوِ فِيْۤ اَيْمَا نِكُمْ وَلٰـكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا كَسَبَتْ قُلُوْبُكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ
laa yu-aakhizukumullohu bil-laghwi fiii aimaanikum wa laakiy yu-aakhizukum bimaa kasabat quluubukum, wallohu ghofuurun haliim

"Allah tidak menghukum kamu karena sumpahmu yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena niat yang terkandung dalam hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 225)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Kamis, 04 April 2024

kesalahan ku

aku sendiri buat cerita derita
tak patut ku menyalahi mereka
bila kita amati sesungguhnya
mereka juga manusia biasa

tidak juga takdir Tuhan salah
ruh sama hanya berbeda wadah
keletihan menjalani roda dunia
letih tanyakan apa ini semua

aku ini buruk seperti monster
gerogoti tubuh seperti kanker
penuh topeng kemunafikan diri
anti sanjung puji tapi marah di buli 

setiap kejadian ada andil kesalahan
kau aku salah karena kita hanya insan
penuh dugaan dengki ketamakan
hanya meraba bentuk kebenaran Tuhan

(apa aku mencari ridho Mu)

Rabu, 03 April 2024

01.Al Fatihah Al Baqarah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ 
ihdinash-shiroothol-mustaqiim

"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 6)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ
shiroothollaziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhooolliin

"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com


ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ  ۛ  فِيْهِ  ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ 

zaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin

"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ 
allaziina yu-minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yungfiquun

"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذَا لَقُوْا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَا لُوْاۤ اٰمَنَّا ۚ وَاِ ذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَا لُوْاۤ اِنَّا مَعَكُمْ ۙ اِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ
wa izaa laqullaziina aamanuu qooluuu aamannaa, wa izaa kholau ilaa syayaathiinihim qooluuu innaa ma'akum innamaa nahnu mustahzi-uun

"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman." Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 14)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الضَّلٰلَةَ بِا لْهُدٰى ۖ فَمَا رَبِحَتْ تِّجَا رَتُهُمْ وَمَا كَا نُوْا مُهْتَدِيْنَ
ulaaa-ikallaziinasytarowudh-dholaalata bil-hudaa fa maa robihat tijaarotuhum wa maa kaanuu muhtadiin

"Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 16)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖۤ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَ مَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَ مَّا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَا ذَاۤ اَرَا دَ اللّٰهُ بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖۤ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَ 
innalloha laa yastahyiii ay yadhriba masalam maa ba'uudhotang fa maa fauqohaa, fa ammallaziina aamanuu fa ya'lamuuna annahul-haqqu mir robbihim, wa ammallaziina kafaruu fa yaquuluuna maazaaa aroodallohu bihaazaa masalaa, yudhillu bihii kasiirow wa yahdii bihii kasiiroo, wa maa yudhillu bihiii illal-faasiqiin

"Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, "Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?" Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 26)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ يَنْقُضُوْنَ عَهْدَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مِيْثَا قِهٖ ۖ وَيَقْطَعُوْنَ مَاۤ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖۤ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَ رْضِ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
allaziina yangqudhuuna 'ahdallohi mim ba'di miisaaqihii wa yaqtho'uuna maaa amarollohu bihiii ay yuushola wa yufsiduuna fil-ardh, ulaaa-ika humul-khoosiruun

"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah (perjanjian) itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 27)

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 42)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاَ قِيْمُواالصَّلٰوةَ وَاٰ تُواالزَّكٰوةَ وَا رْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ
wa aqiimush-sholaata wa aatuz-zakaata warka'uu ma'ar-rooki'iin

"Dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 43)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ 
wasta'iinuu bish-shobri wash-sholaah, wa innahaa lakabiirotun illaa 'alal-khoosyi'iin

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَ نَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ
allaziina yazhunnuuna annahum mulaaquu robbihim wa annahum ilaihi rooji'uun

"(yaitu) mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 46)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَـكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَ خَذَتْكُمُ الصّٰعِقَةُ وَاَ نْتُمْ تَنْظُرُوْنَ
wa iz qultum yaa muusaa lan nu-mina laka hattaa narolloha jahrotang fa akhozatkumush-shoo'iqotu wa angtum tangzhuruun

"Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas," maka halilintar menyambarmu, sedang kamu menyaksikan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 55)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ بَعَثْنٰكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَوْتِكُمْ لَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
summa ba'asnaakum mim ba'di mautikum la'allakum tasykuruun

"Kemudian, Kami membangkitkan kamu setelah kamu mati agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 56)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَظَلَّلْنَا عَلَيْکُمُ الْغَمَا مَ وَاَ نْزَلْنَا عَلَيْكُمُ الْمَنَّ وَا لسَّلْوٰى ۗ كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ ۗ وَمَا ظَلَمُوْنَا وَلٰـكِنْ كَا نُوْاۤ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
wa zhollalnaa 'alaikumul-ghomaama wa angzalnaa 'alaikumul-manna was-salwaa, kuluu ming thoyyibaati maa rozaqnaakum, wa maa zholamuunaa wa laaking kaanuuu angfusahum yazhlimuun

"Dan Kami menaungi kamu dengan awan dan Kami menurunkan kepadamu manna dan salwa. Makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu. Mereka tidak menzalimi Kami, tetapi justru merekalah yang menzalimi diri sendiri."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 57)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَا مٍ وَّا حِدٍ فَا دْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِۢتُ الْاَ رْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّـآئِهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَ بَصَلِهَا ۗ قَا لَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِا لَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِ نَّ لَـکُمْ مَّا سَاَ لْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَا لْمَسْکَنَةُ وَبَآءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَ نَّهُمْ كَا نُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَـقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَا نُوْا يَعْتَدُوْنَ
wa iz qultum yaa muusaa lan nashbiro 'alaa tho'aamiw waahiding fad'u lanaa robbaka yukhrij lanaa mimmaa tumbitul-ardhu mim baqlihaa wa qissaaa-ihaa wa fuumihaa wa 'adasihaa wa basholihaa, qoola a tastabdiluunallazii huwa adnaa billazii huwa khoiir, ihbithuu mishrong fa inna lakum maa sa-altum, wa dhuribat 'alaihimuz-zillatu wal-maskanatu wa baaa-uu bighodhobim minalloh, zaalika bi-annahum kaanuu yakfuruuna bi-aayaatillaahi wa yaqtuluunan-nabiyyiina bighoiril-haqq, zaalika bimaa 'ashow wa kaanuu ya'taduun

"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, "Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas, dan bawang merah." Dia (Musa) menjawab, "Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta." Kemudian, mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 61)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَا لَّذِيْنَ هَا دُوْا وَا لنَّصٰرٰى وَا لصّٰبِئِـيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَعَمِلَ صَا لِحًـا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
innallaziina aamanuu wallaziina haaduu wan-nashooroo wash-shoobi-iina man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wa 'amila shoolihang fa lahum ajruhum 'ingda robbihim, wa laa khoufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 62)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ ۚ فَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَـكُنْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِيْنَ
summa tawallaitum mim ba'di zaalika falau laa fadhlullohi 'alaikum wa rohmatuhuu lakungtum minal-khoosiriin

"Kemudian, setelah itu kamu berpaling. Maka sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 64)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ الَّذِيْنَ اعْتَدَوْا مِنْكُمْ فِيْ السَّبْتِ فَقُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خَا سِئِـيْنَ  
wa laqod 'alimtumullaziina'tadau mingkum fis-sabti fa qulnaa lahum kuunuu qirodatan khoosi-iin

"Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, "Jadilah kamu kera yang hina!""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 65)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَجَعَلْنٰهَا نَكٰلاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِيْنَ
fa ja'alnaahaa nakaalal limaa baina yadaihaa wa maa kholfahaa wa mau'izhotal lil-muttaqiin

"Maka Kami jadikan (yang demikian) itu peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 66)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ اِذْ قَتَلْتُمْ نَفْسًا فَا دّٰرَءْتُمْ فِيْهَا ۗ وَا للّٰهُ مُخْرِجٌ مَّا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ 
wa iz qotaltum nafsang faddaaro'tum fiihaa, wallohu mukhrijum maa kungtum taktumuun

"Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 72)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَقُلْنَا اضْرِبُوْهُ بِبَعْضِهَا ۗ كَذٰلِكَ يُحْيِ اللّٰهُ الْمَوْتٰى ۙ وَيُرِيْکُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
fa qulnadhribuuhu biba'dhihaa, kazaalika yuhyillaahul-mautaa wa yuriikum aayaatihii la'allakum ta'qiluun

"Lalu Kami berfirman, "Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!" Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 73)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ يَكْتُبُوْنَ الْكِتٰبَ بِاَ يْدِيْهِمْ ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ هٰذَا مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ لِيَشْتَرُوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ فَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا کَتَبَتْ اَيْدِيْهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُوْنَ
fa wailul lillaziina yaktubuunal-kitaaba bi-aidiihim summa yaquuluuna haazaa min 'ingdillaahi liyasytaruu bihii samanang qoliilaa, fa wailul lahum mimmaa katabat aidiihim wa wailul lahum mimmaa yaksibuun

"Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata, "Ini dari Allah," (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 79)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ اَخَذْنَا مِيْثَا قَ بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰکِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّا سِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰ تُوا الزَّکٰوةَ ۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْکُمْ وَاَ نْـتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
wa iz akhoznaa miisaaqo baniii isrooo-iila laa ta'buduuna illalloha wa bil-waalidaini ihsaanaw wa zil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiini wa quuluu lin-naasi husnaw wa aqiimush-sholaata wa aatuz-zakaah, summa tawallaitum illaa qoliilam mingkum wa angtum mu'ridhuun

"Dan (ingatlah) ketika kami mengambil janji dari Bani Israil, "Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat." Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari) kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih menjadi) pembangkang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 83)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ اشْتَرَوُا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِا لْاٰ خِرَةِ ۖ فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَا بُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ
ulaaa-ikallaziinasytarowul-hayaatad-dun-yaa bil-aakhiroti fa laa yukhoffafu 'an-humul-'azaabu wa laa hum yungshoruun

"Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat. Maka tidak akan diringankan azabnya dan mereka tidak akan ditolong."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 86)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا لُوْا قُلُوْبُنَا غُلْفٌ ۗ بَلْ لَّعَنَهُمُ اللّٰهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيْلًا مَّا يُؤْمِنُوْنَ
wa qooluu quluubunaa ghulf, bal la'anahumullohu bikufrihim fa qoliilam maa yu-minuun

"Dan mereka berkata, "Hati kami tertutup." Tidak! Allah telah melaknat mereka itu karena keingkaran mereka, tetapi sedikit sekali mereka yang beriman."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 88)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بِئْسَمَا اشْتَرَوْا بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ اَنْ يَّكْفُرُوْا بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ بَغْيًا اَنْ يُّنَزِّلَ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ عَلٰى مَنْ يَّشَآءُ مِنْ عِبَا دِهٖ ۚ فَبَآءُوْ بِغَضَبٍ عَلٰى غَضَبٍ ۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَا بٌ مُّهِيْنٌ
bi-samasytarou bihiii angfusahum ay yakfuruu bimaaa angzalallohu baghyan ay yunazzilallohu ming fadhlihii 'alaa may yasyaaa-u min 'ibaadih, fa baaa-uu bighodhobin 'alaa ghodhob, wa lil-kaafiriina 'azaabum muhiin

"Sangatlah buruk (perbuatan) mereka menjual dirinya dengan mengingkari apa yang diturunkan Allah karena dengki bahwa Allah menurunkan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Karena itulah mereka menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Dan kepada orang-orang kafir (ditimpakan) azab yang menghinakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 90)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا بِمَاۤ اَنْزَلَ اللّٰهُ قَا لُوْا نُؤْمِنُ بِمَاۤ اُنْزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُوْنَ بِمَا وَرَآءَهٗ وَهُوَ الْحَـقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ ۗ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُوْنَ اَنْبِۢيَآءَ اللّٰهِ مِنْ قَبْلُ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
wa izaa qiila lahum aaminuu bimaaa angzalallohu qooluu nu-minu bimaaa ungzila 'alainaa wa yakfuruuna bimaa warooo-ahuu wa huwal-haqqu mushoddiqol limaa ma'ahum, qul fa lima taqtuluuna ambiyaaa-allohi ming qoblu ing kungtum mu-miniin

"Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an)," Mereka menjawab, "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Dan mereka ingkar kepada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur'an) itu adalah yang hak yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Muhammad), "Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang beriman?""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 91)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّا سِ عَلٰى حَيٰوةٍ  ۛ  وَ مِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا  ۛ  يَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَ لْفَ سَنَةٍ ۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَا بِ اَنْ يُّعَمَّرَ ۗ وَا للّٰهُ بَصِيْرٌ بِۢمَا يَعْمَلُوْنَ
wa latajidannahum ahroshon-naasi 'alaa hayaah, wa minallaziina asyrokuu yawaddu ahaduhum lau yu'ammaru alfa sanah, wa maa huwa bimuzahzihihii minal-'azaabi ay yu'ammar, wallohu bashiirum bimaa ya'maluun

"Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi), manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 96)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ مَنْ كَا نَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِ نَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
qul mang kaana 'aduwwal lijibriila fa innahuu nazzalahuu 'alaa qolbika bi-iznillaahi mushoddiqol limaa baina yadaihi wa hudaw wa busyroo lil-mu-miniin

"Katakanlah (Muhammad), "Barang siapa menjadi musuh Jibril maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 97)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَقَدْ اَنْزَلْنَاۤ اِلَيْكَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ ۚ وَمَا يَكْفُرُ بِهَاۤ اِلَّا الْفٰسِقُوْنَ
wa laqod angzalnaaa ilaika aayaatim bayyinaat, wa maa yakfuru bihaaa illal-faasiquun

"Dan sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang jelas kepadamu (Muhammad) dan tidaklah ada yang mengingkarinya selain orang-orang fasik."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 99)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا تَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّا سَ السِّحْرَ وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَـکَيْنِ بِبَا بِلَ هَا رُوْتَ وَمَا رُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَاۤ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَآ رِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ کَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
wattaba'uu maa tatlusy-syayaathiinu 'alaa mulki sulaimaan, wa maa kafaro sulaimaanu wa laakinnasy-syayaathiina kafaruu yu'allimuunan-naasas-sihro wa maaa ungzila 'alal-malakaini bibaabila haaruuta wa maaruut, wa maa yu'allimaani min ahadin hattaa yaquulaaa innamaa nahnu fitnatung fa laa takfur, fa yata'allamuuna min-humaa maa yufarriquuna bihii bainal-mar'i wa zaujih, wa maa hum bidhooorriina bihii min ahadin illaa bi-iznillaah, wa yata'allamuuna maa yadhurruhum wa laa yangfa'uhum, wa laqod 'alimuu lamanisytaroohu maa lahuu fil-aakhiroti min kholaaq, wa labi-sa maa syarou bihiii angfusahum, lau kaanuu ya'lamuun

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir." Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 102)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقُوْلُوْا رَا عِنَا وَ قُوْلُوا انْظُرْنَا وَا سْمَعُوْا ۗ وَلِلْكٰفِرِيْنَ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu laa taquuluu roo'inaa wa quulungzhurnaa wasma'uu wa lil-kaafiriina 'azaabun aliim

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu katakan Ra'ina, tetapi katakanlah, "Unzurna," dan dengarkanlah. Dan orang-orang kafir akan mendapat azab yang pedih."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 104)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مَا نَنْسَخْ مِنْ اٰيَةٍ اَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَاۤ اَوْ مِثْلِهَا ۗ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
maa nangsakh min aayatin au nungsihaa na-ti bikhoirim min-haaa au mislihaa, a lam ta'lam annalloha 'alaa kulli syai-ing qodiir

"Ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 106)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَدَّ کَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ اِيْمَا نِكُمْ كُفَّا رًا ۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَـقُّ ۚ فَا عْفُوْا وَا صْفَحُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَ مْرِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى کُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
wadda kasiirum min ahlil-kitaabi lau yarudduunakum mim ba'di iimaanikum kuffaaroo, hasadam min 'ingdi angfusihim mim ba'di maa tabayyana lahumul-haqq, fa'fuu washfahuu hattaa ya-tiyallohu bi-amrih, innalloha 'alaa kulli syai-ing qodiir

"Banyak di antara Ahli Kitab menginginkan sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan berlapang dadalah sampai Allah memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 109)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاَ قِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰ تُوا الزَّکٰوةَ ۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَ نْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ
wa aqiimush-sholaata wa aatuz-zakaah, wa maa tuqoddimuu li-angfusikum min khoiring tajiduuhu 'ingdalloh, innalloha bimaa ta'maluuna bashiir

"Dan laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 110)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا لُوْا لَنْ يَّدْخُلَ الْجَـنَّةَ اِلَّا مَنْ كَا نَ هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ تِلْكَ اَمَا نِيُّهُمْ ۗ قُلْ هَا تُوْا بُرْهَا نَکُمْ اِنْ کُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
wa qooluu lay yadkhulal-jannata illaa mang kaana huudan au nashooroo, tilka amaaniyyuhum, qul haatuu bur-haanakum ing kungtum shoodiqiin

"Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, "Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani." Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah, "Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang yang benar.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 111)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗۤ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖ ۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
balaa man aslama waj-hahuu lillaahi wa huwa muhsinung fa lahuuu ajruhuu 'ingda robbihii wa laa khoufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun

"Tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 112)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا لَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللّٰهُ اَوْ تَأْتِيْنَاۤ اٰيَةٌ ۗ كَذٰلِكَ قَا لَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِّثْلَ قَوْلِهِمْ ۗ تَشَا بَهَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْاٰ يٰتِ لِقَوْمٍ يُّوْقِنُوْنَ
wa qoolallaziina laa ya'lamuuna lau laa yukallimunallohu au ta-tiinaaa aayah, kazaalika qoolallaziina ming qoblihim misla qoulihim, tasyaabahat quluubuhum, qod bayyannal-aayaati liqoumiy yuuqinuun

"Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata, "Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang yakin."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 118)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَـكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
wa lang tardhoo 'angkal-yahuudu wa lan-nashooroo hattaa tattabi'a millatahum, qul inna hudallohi huwal-hudaa, wa la-inittaba'ta ahwaaa-ahum ba'dallazii jaaa-aka minal-'ilmi maa laka minallohi miw waliyyiw wa laa nashiir

"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 120)


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

 وَاِ ذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَا عِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِ سْمٰعِيْلُ ۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا  ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
wa iz yarfa'u ibroohiimul-qowaa'ida minal-baiti wa ismaa'iil, robbanaa taqobbal minnaa, innaka angtas-samii'ul-'aliim

"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 127)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبَّنَا وَا جْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَـكَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِنَاۤ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ ۖ وَاَ رِنَا مَنَا سِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۚ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّا بُ الرَّحِيْمُ
robbanaa waj'alnaa muslimaini laka wa ming zurriyyatinaaa ummatam muslimatal laka wa arinaa manaasikanaa wa tub 'alainaa, innaka angtat-tawwaabur-rohiim

"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak-cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami dan terimalah tobat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 128)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبَّنَا وَا بْعَثْ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِكَ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَا لْحِكْمَةَ وَ يُزَكِّيْهِمْ ۗ اِنَّكَ اَنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
robbanaa wab'as fiihim rosuulam min-hum yatluu 'alaihim aayaatika wa yu'allimuhumul-kitaaba wal-hikmata wa yuzakkiihim, innaka angtal-'aziizul-hakiim

"Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 129)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَوَصّٰى بِهَاۤ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَ يَعْقُوْبُ ۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَـكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ ‏
wa washshoo bihaaa ibroohiimu baniihi wa ya'quub, yaa baniyya innallohashthofaa lakumud-diina fa laa tamuutunna illaa wa angtum muslimuun

"Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. "Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 132)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَآءَ اِذْ حَضَرَ يَعْقُوْبَ الْمَوْتُ ۙ اِذْ قَا لَ لِبَنِيْهِ مَا تَعْبُدُوْنَ مِنْۢ بَعْدِيْ ۗ قَا لُوْا نَعْبُدُ اِلٰهَكَ وَاِ لٰهَ اٰبَآئِكَ اِبْرٰهٖمَ وَاِ سْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ اِلٰهًا وَّا حِدًا ۚ وَّنَحْنُ لَهٗ مُسْلِمُوْنَ
am kungtum syuhadaaa-a iz hadhoro ya'quubal-mautu iz qoola libaniihi maa ta'buduuna mim ba'dii, qooluu na'budu ilaahaka wa ilaaha aabaaa-ika ibroohiima wa ismaa'iila wa is-haaqo ilaahaw waahidaa, wa nahnu lahuu muslimuun

"Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya'qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab, "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.""
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 133)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

صِبْغَةَ اللّٰهِ ۚ وَمَنْ اَحْسَنُ مِنَ اللّٰهِ صِبْغَةً ۖ وَّنَحْنُ لَهٗ عٰبِدُوْنَ
shibghotalloh, wa man ahsanu minallohi shibghotaw wa nahnu lahuu 'aabiduun

""Sibgah Allah". Siapa yang lebih baik Sibgahnya daripada Allah? Dan kepada-Nya kami menyembah."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 138)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَمْ تَقُوْلُوْنَ اِنَّ اِبْرٰهٖمَ وَاِ سْمٰعِيْلَ وَاِ سْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَا لْاَ سْبَا طَ كَا نُوْا هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى ۗ قُلْ ءَاَنْـتُمْ اَعْلَمُ اَمِ اللّٰهُ ۗ وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ كَتَمَ شَهَا دَةً عِنْدَهٗ مِنَ اللّٰهِ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَا فِلٍ عَمَّا تَعْمَلُوْنَ
am taquuluuna inna ibroohiima wa ismaa'iila wa is-haaqo wa ya'quuba wal-asbaatho kaanuu huudan au nashooroo, qul a angtum a'lamu amillaah, wa man azhlamu mim mang katama syahaadatan 'ingdahuu minalloh, wa mallohu bighoofilin 'ammaa ta'maluun

"Ataukah kamu (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya adalah penganut Yahudi atau Nasrani? Katakanlah, "Kamukah yang lebih tahu atau Allah? Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan kesaksian dari Allah yang ada padanya?" Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 140)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّا سِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَاۤ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِ ۗ وَاِ نْ كَا نَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَا نَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِا لنَّا سِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
wa kazaalika ja'alnaakum ummataw wasathol litakuunuu syuhadaaa-a 'alan-naasi wa yakuunar-rosuulu 'alaikum syahiidaa, wa maa ja'alnal-qiblatallatii kungta 'alaihaaa illaa lina'lama may yattabi'ur-rosuula mim may yangqolibu 'alaa 'aqibaiih, wa ing kaanat lakabiirotan illaa 'alallaziina hadalloh, wa maa kaanallohu liyudhii'a iimaanakum, innalloha bin-naasi laro-uufur rohiim

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَآءِ ۚ فَلَـنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰٮهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِ نَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَـعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَـقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَا فِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
qod naroo taqolluba waj-hika fis-samaaa, fa lanuwalliyannaka qiblatang tardhoohaa fa walli waj-haka syathrol-masjidil-haroom, wa haisu maa kungtum fa walluu wujuuhakum syathroh, wa innallaziina uutul-kitaaba laya'lamuuna annahul-haqqu mir robbihim, wa mallohu bighoofilin 'ammaa ya'maluun

"Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 144)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَئِنْ اَ تَيْتَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ بِكُلِّ اٰيَةٍ مَّا تَبِعُوْا قِبْلَتَكَ ۚ وَمَاۤ اَنْتَ بِتَا بِعٍ قِبْلَتَهُمْ ۚ وَمَا بَعْضُهُمْ بِتَا بِعٍ قِبْلَةَ بَعْضٍ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَآءَهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ اِنَّكَ اِذًا لَّمِنَ الظّٰلِمِيْنَ 
wa la-in ataitallaziina uutul-kitaaba bikulli aayatim maa tabi'uu qiblatak, wa maaa angta bitaabi'ing qiblatahum, wa maa ba'dhuhum bitaabi'ing qiblata ba'dh, wa la-inittaba'ta ahwaaa-ahum mim ba'di maa jaaa-aka minal-'ilmi innaka izal laminazh-zhoolimiin

"Dan walaupun engkau (Muhammad) memberikan semua ayat (keterangan) kepada orang-orang yang diberi Kitab itu, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu dan engkau pun tidak akan mengikuti kiblat mereka. Sebagian mereka tidak akan mengikuti kiblat sebagian yang lain. Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah sampai ilmu kepadamu, niscaya engkau termasuk orang-orang zalim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 145)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَآءَهُمْ ۗ وَاِ نَّ فَرِيْقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ الْحَـقَّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
allaziina aatainaahumul-kitaaba ya'rifuunahuu kamaa ya'rifuuna abnaaa-ahum, wa inna fariiqom min-hum layaktumuunal-haqqo wa hum ya'lamuun

"Orang-orang yang telah Kami beri Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui(nya)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 146)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَلْحَـقُّ مِنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ
al-haqqu mir robbika fa laa takuunanna minal-mumtariin

"Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 147)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۙ لِئَلَّا يَكُوْنَ لِلنَّا سِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ اِلَّا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَا خْشَوْنِيْ وَلِاُ تِمَّ نِعْمَتِيْ عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ 
wa min haisu khorojta fa walli waj-haka syathrol-masjidil-haroom, wa haisu maa kungtum fa walluu wujuuhakum syathrohuu li-allaa yakuuna lin-naasi 'alaikum hujjatun illallaziina zholamuu min-hum fa laa takhsyauhum wakhsyaunii wa li-utimma ni'matii 'alaikum wa la'allakum tahtaduun

"Dan dari mana pun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu agar tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu) kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku agar Aku sempurnakan nikmat-Ku kepadamu dan agar kamu mendapat petunjuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 150)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَا ذْكُرُوْنِيْۤ اَذْكُرْكُمْ وَا شْکُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
fazkuruuniii azkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun

"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 152)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanusta'iinuu bish-shobri wash-sholaah, innalloha ma'ash-shoobiriin

"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَا تٌ ۗ بَلْ اَحْيَآءٌ وَّلٰـكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
wa laa taquuluu limay yuqtalu fii sabiilillaahi amwaat, bal ahyaaa-uw wa laakil laa tasy'uruun

"Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 154)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ 
wa lanabluwannakum bisyai-im minal-khoufi wal-juu'i wa naqshim minal-amwaali wal-angfusi was-samaroot, wa basysyirish-shoobiriin

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ اِذَاۤ اَصَا بَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَا لُوْۤا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِ نَّـاۤ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ 
allaziina izaaa ashoobat-hum mushiibah, qooluuu innaa lillaahi wa innaaa ilaihi rooji'uun

"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 156)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
ulaaa-ika 'alaihim sholawaatum mir robbihim wa rohmah, wa ulaaa-ika humul-muhtaduun

"Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 157)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَا تُوْا وَهُمْ كُفَّا رٌ اُولٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللّٰهِ وَا لْمَلٰٓئِكَةِ وَا لنَّا سِ اَجْمَعِيْنَ  innallaziina kafaruu wa maatuu wa hum kuffaarun ulaaa-ika 'alaihim la'natullohi wal-malaaa-ikati wan-naasi ajma'iin "Sungguh, orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 161) 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۚ لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَا بُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُوْنَ khoolidiina fiihaa, laa yukhoffafu 'an-humul-'azaabu wa laa hum yungzhoruun "mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan." 

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 162) 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنَ النَّا سِ مَنْ يَّتَّخِذُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْدَا دًا يُّحِبُّوْنَهُمْ كَحُبِّ اللّٰهِ ۗ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَشَدُّ حُبًّا لِّـلّٰهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْۤا اِذْ يَرَوْنَ الْعَذَا بَ ۙ اَنَّ الْقُوَّةَ لِلّٰهِ جَمِيْعًا ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعَذَا بِ
wa minan-naasi may yattakhizu ming duunillaahi angdaaday yuhibbuunahum kahubbillaah, wallaziina aamanuuu asyaddu hubbal lillaahi walau yarollaziina zholamuuu iz yarounal-'azaaba annal-quwwata lillaahi jamii'aw wa annalloha syadiidul-'azaab

"Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 165)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا النَّا سُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَ رْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
yaaa ayyuhan-naasu kuluu mimmaa fil-ardhi halaalang thoyyibaw wa laa tattabi'uu khuthuwaatisy-syaithoon, innahuu lakum 'aduwwum mubiin

"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 168)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِا لسُّوْٓءِ وَا لْفَحْشَآءِ وَاَ نْ تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
innamaa ya-murukum bis-suuu-i wal-fahsyaaa-i wa ang taquuluu 'alallohi maa laa ta'lamuun

"Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat dan keji dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 169)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا کُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَا شْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ کُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ
yaaa ayyuhallaziina aamanuu kuluu ming thoyyibaati maa rozaqnaakum wasykuruu lillaahi ing kungtum iyyaahu ta'buduun

"Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 172)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْکُمُ الْمَيْتَةَ وَا لدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيْرِ وَمَاۤ اُهِلَّ بِهٖ لِغَيْرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَا غٍ وَّلَا عَا دٍ فَلَاۤ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
innamaa harroma 'alaikumul-maitata wad-dama wa lahmal-khingziiri wa maaa uhilla bihii lighoirillaah, fa manidhthurro ghoiro baaghiw wa laa 'aading fa laaa isma 'alaiih, innalloha ghofuurur rohiim

"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 173)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَيْسَ الْبِرَّ اَنْ تُوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَ الْمَغْرِبِ وَلٰـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَا لْمَلٰٓئِکَةِ وَا لْكِتٰبِ وَا لنَّبِيّٖنَ ۚ وَاٰ تَى الْمَا لَ عَلٰى حُبِّهٖ ذَوِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَا لْمَسٰكِيْنَ وَا بْنَ السَّبِيْلِ ۙ وَا لسَّآئِلِيْنَ وَفِى الرِّقَا بِ ۚ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّکٰوةَ ۚ وَا لْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ اِذَا عٰهَدُوْا ۚ وَا لصّٰبِرِيْنَ فِى الْبَأْسَآءِ وَا لضَّرَّآءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ ۗ اُولٰٓئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُتَّقُوْنَ
laisal-birro ang tuwalluu wujuuhakum qibalal-masyriqi wal-maghribi wa laakinnal-birro man aamana billaahi wal-yaumil-aakhiri wal-malaaa-ikati wal-kitaabi wan-nabiyyiin, wa aatal-maala 'alaa hubbihii zawil-qurbaa wal-yataamaa wal-masaakiina wabnas-sabiili was-saaa-iliina wa fir-riqoob, wa aqoomash-sholaata wa aataz-zakaah, wal-muufuuna bi'ahdihim izaa 'aahaduu, wash-shoobiriina fil-ba-saaa-i wadh-dhorrooo-i wa hiinal-ba-s, ulaaa-ikallaziina shodaquu, wa ulaaa-ika humul-muttaquun

"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 177)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَا صُ فِى الْقَتْلٰى ۗ اَلْحُرُّ بِا لْحُـرِّ وَا لْعَبْدُ بِا لْعَبْدِوَا لْاُ نْثٰى بِا لْاُ نْثٰى ۗ فَمَنْ عُفِيَ لَهٗ مِنْ اَخِيْهِ شَيْءٌ فَا تِّبَا عٌ بِۢا لْمَعْرُوْفِ وَاَ دَآءٌ اِلَيْهِ بِاِ حْسَا نٍ ۗ ذٰلِكَ تَخْفِيْفٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ ۗ فَمَنِ اعْتَدٰى بَعْدَ ذٰلِكَ فَلَهٗ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ 
yaaa ayyuhallaziina aamanuu kutiba 'alaikumul-qishooshu fil-qotlaa, al-hurru bil-hurri wal-'abdu bil-'abdi wal-ungsaa bil-ungsaa, fa man 'ufiya lahuu min akhiihi syai-ung fattibaa'um bil-ma'ruufi wa adaaa-un ilaihi bi-ihsaan, zaalika takhfiifum mir robbikum wa rohmah, fa mani'tadaa ba'da zaalika fa lahuu 'azaabun aliim

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu (melaksanakan) qisas berkenaan dengan orang yang dibunuh. Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba sahaya dengan hamba sahaya, perempuan dengan perempuan. Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah dia mengikutinya dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik (pula). Yang demikian itu adalah keringanan dan rahmat dari Tuhanmu. Barang siapa melampaui batas setelah itu, maka ia akan mendapat azab yang sangat pedih."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 178)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ لَـكُمْ فِى الْقِصَا صِ حَيٰوةٌ يّٰۤـاُولِى الْاَ لْبَا بِ لَعَلَّکُمْ تَتَّقُوْنَ
wa lakum fil-qishooshi hayaatuy yaaa ulil-albaabi la'allakum tattaquun

"Dan dalam qisas itu ada (jaminan) kehidupan bagimu, wahai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 179)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

كُتِبَ عَلَيْكُمْ اِذَا حَضَرَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ اِنْ تَرَكَ خَيْرًا ۚ ٱلْوَ صِيَّةُ لِلْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ ۚ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ 
kutiba 'alaikum izaa hadhoro ahadakumul-mautu ing taroka khoironil-washiyyatu lil-waalidaini wal-aqrobiina bil-ma'ruuf, haqqon 'alal-muttaqiin

"Diwajibkan atas kamu, apabila maut hendak menjemput seseorang di antara kamu, jika dia meninggalkan harta, berwasiat untuk kedua orang tua dan karib kerabat dengan cara yang baik, (sebagai) kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 180)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَنْۢ بَدَّلَهٗ بَعْدَمَا سَمِعَهٗ فَاِ نَّمَاۤ اِثْمُهٗ عَلَى الَّذِيْنَ يُبَدِّلُوْنَهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ 
fa mam baddalahuu ba'da maa sami'ahuu fa innamaaa ismuhuu 'alallaziina yubaddiluunah, innalloha samii'un 'aliim

"Barang siapa mengubahnya (wasiat itu), setelah mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya hanya bagi orang yang mengubahnya. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 181)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَنْ خَا فَ مِنْ مُّوْصٍ جَنَفًا اَوْ اِثْمًا فَاَ صْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلَاۤ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
fa man khoofa mim muushing janafan au ismang fa ashlaha bainahum fa laaa isma 'alaiih, innalloha ghofuurur rohiim

"Tetapi barang siapa khawatir bahwa pemberi wasiat (berlaku) berat sebelah atau berbuat salah, lalu dia mendamaikan antara mereka, maka dia tidak berdosa. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 182)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

شَهْرُ رَمَضَا نَ الَّذِيْۤ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰ نُ هُدًى لِّلنَّا سِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَا لْفُرْقَا نِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَـصُمْهُ ۗ وَمَنْ کَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّا مٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِکُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِکُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُکْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُکَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمْ وَلَعَلَّکُمْ تَشْكُرُوْنَ
syahru romadhoonallaziii ungzila fiihil-qur-aanu hudal lin-naasi wa bayyinaatim minal-hudaa wal-furqoon, fa mang syahida mingkumusy-syahro falyashum-h, wa mang kaana mariidhon au 'alaa safaring fa 'iddatum min ayyaamin ukhor, yuriidullohu bikumul-yusro wa laa yuriidu bikumul-'usro wa litukmilul-'iddata wa litukabbirulloha 'alaa maa hadaakum wa la'allakum tasykuruun

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذَا سَاَ لَـكَ عِبَا دِيْ عَنِّيْ فَاِ نِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّا عِ اِذَا دَعَا نِ ۙ  فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
wa izaa sa-alaka 'ibaadii 'annii fa innii qoriib, ujiibu da'watad-daa'i izaa da'aani falyastajiibuu lii walyu-minuu bii la'allahum yarsyuduun

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 186)

*Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اُحِلَّ لَـکُمْ لَيْلَةَ الصِّيَا مِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَآئِكُمْ ۗ هُنَّ لِبَا سٌ لَّـكُمْ وَاَ نْـتُمْ لِبَا سٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّکُمْ كُنْتُمْ تَخْتَا نُوْنَ اَنْفُسَکُمْ فَتَا بَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَا لْــئٰنَ بَا شِرُوْهُنَّ وَا بْتَغُوْا مَا کَتَبَ اللّٰهُ لَـكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَا شْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَـكُمُ الْخَـيْطُ الْاَ بْيَضُ مِنَ الْخَـيْطِ الْاَ سْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَا مَ اِلَى الَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَا شِرُوْهُنَّ وَاَ نْـتُمْ عٰكِفُوْنَ ۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ
uhilla lakum lailatash-shiyaamir-rofasu ilaa nisaaa-ikum, hunna libaasul lakum wa angtum libaasul lahunn, 'alimallohu annakum kungtum takhtaanuuna angfusakum fa taaba 'alaikum wa 'afaa 'angkum, fal-aana baasyiruuhunna wabtaghuu maa kataballohu lakum, wa kuluu wasyrobuu hattaa yatabayyana lakumul-khoithul-abyadhu minal-khoithil-aswadi minal-fajr, summa atimmush-shiyaama ilal-laiil, wa laa tubaasyiruuhunna wa angtum 'aakifuuna fil-masaajid, tilka huduudullohi fa laa taqrobuuhaa, kazaalika yubayyinullohu aayaatihii lin-naasi la'allahum yattaquun

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka ketika kamu beritikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia agar mereka bertakwa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 187)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقٰتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ لِلّٰهِ ۗ فَاِ نِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَا نَ اِلَّا عَلَى الظّٰلِمِيْنَ
wa qootiluuhum hattaa laa takuuna fitnatuw wa yakuunad-diinu lillaah, fa iningtahau fa laa 'udwaana illaa 'alazh-zhoolimiin

"Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti, maka tidak ada (lagi) permusuhan kecuali terhadap orang-orang zalim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 193)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com

Selasa, 02 April 2024

89.juz amma

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ 
wa maaa umiruuu illaa liya'budulloha mukhlishiina lahud-diina hunafaaa-a wa yuqiimush-sholaata wa yu-tuz-zakaata wa zaalika diinul-qoyyimah

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."
(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ ۙ اُولٰٓئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ 
innallaziina aamanuu wa 'amilush-shoolihaati ulaaa-ika hum khoirul-bariyyah

"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."
(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 7)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com
جَزَآ ؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۤ اَبَدًا ۗ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ
jazaaa-uhum 'ingda robbihim jannaatu 'adning tajrii ming tahtihal-an-haaru khoolidiina fiihaaa abadaa, rodhiyallohu 'an-hum wa rodhuu 'an-h, zaalika liman khosyiya robbah

"Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya."
(QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 8)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَا لَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ 
fa may ya'mal misqoola zarrotin khoiroy yaroh

"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."
(QS. Az-Zalzalah 99: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ 
wa innahuu lihubbil-khoiri lasyadiid

"dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan."
(QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 8)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ نَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ 
wa innahuu lihubbil-khoiri lasyadiid

"dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan."
(QS. Al-'Adiyat 100: Ayat 8)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيْلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ 
wailul likulli humazatil lumazah

"Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,"
(QS. Al-Humazah 104: Ayat 1)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ٱلَّذِيْ جَمَعَ مَا لًا وَّعَدَّدَهٗ 
allazii jama'a maalaw wa 'addadah

"yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,"
(QS. Al-Humazah 104: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَحْسَبُ اَنَّ مَا لَهٗۤ اَخْلَدَهٗ 
yahsabu anna maalahuuu akhladah

"dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya."
(QS. Al-Humazah 104: Ayat 3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَ 
fa wailul lil-musholliin

"Maka celakalah orang yang sholat,"
(QS. Al-Ma'un 107: Ayat 4)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَا تِهِمْ سَاهُوْنَ 
allaziina hum 'ang sholaatihim saahuun

"(yaitu) orang-orang yang lalai terhadap sholatnya,"
(QS. Al-Ma'un 107: Ayat 5)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْنَ هُمْ يُرَآءُوْنَ 
allaziina hum yurooo-uun

"yang berbuat riya',"
(QS. Al-Ma'un 107: Ayat 6)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَيَمْنَعُوْنَ الْمَا عُوْنَ
wa yamna'uunal-maa'uun

"dan enggan (memberikan) bantuan."
(QS. Al-Ma'un 107: Ayat 7)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ 
qul huwallohu ahad

"Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 1)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَللّٰهُ الصَّمَدُ 
allohush-shomad

"Allah tempat meminta segala sesuatu."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 2)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَمْ يَلِدْ ۙ وَلَمْ يُوْلَدْ 
lam yalid wa lam yuulad

"(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 3)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahuu kufuwan ahad

"Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
(QS. Al-Ikhlas 112: Ayat 4)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّا سِ 
qul a'uuzu birobbin-naas

"Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 1)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَا سِ ۙ الْخَـنَّا سِ 
ming syarril-waswaasil-khonnaas

"dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 4)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّا سِ 
allazii yuwaswisu fii shuduurin-naas

"yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,"
(QS. An-Nas 114: Ayat 5)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مِنَ الْجِنَّةِ وَا لنَّا سِ
minal-jinnati wan-naas

"dari (golongan) jin dan manusia."
(QS. An-Nas 114: Ayat 6)

* Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-id.com