5 aturan penting hidup

 

5 aturan penting hidup

 

1.fokus pada keinginan

2.pendengar yang baik

(bukan masalah yes dan no

Tapi dengar dan pahami)

3. bantu org sekitar

4.masalah kadang datang

Dari diri sendiri (tanggung jawab)

5. rendah hati & bersyukur

Kebahagiaan

Kanak & balita bahagia berlarian

Kegirangan lantaran diberi jajan

seharian mereka bisa keasyikan

Dengan mainan buntung & khayalan

Sederhananya bahagia saat muda

Sekuntum bunga & teman sebaya

semua jadi rumit saat menua

Bahagia tak lagi sederhana

Pikiran yang overthinking

Harapan seperti daun menguning

Tuntutan jiwa mewajibkan kebenaran

Peran ideal Menuntut kesempurnaan

Lelah hati 

berdiam diri

Piknikan pikirmu 

Relax kan bahumu 

dunia ini hanya permainan

kau terlalu serius pada kehidupan

Terwujud atau tidaknya keinginan

Kau tau itu bukan sumber kebahagiaan

Squidwerd yang apes

Squidwerd yang apes..cumi pesimis

semua terjadi karena bau amis

Dilautan atlantis kisah romantis

Maka lahirlah orang apatis

Sungguh apes..menjalani semua

Hadir dimuka bumi tak tersaji indah

Seperti lagu dewa berjudul kirana

menjalani hidup yang resah

Sungguh apes..mengejar bahagia

Namun menjadi hamba sahaya

dari segala rasa lilitan indera

Lelah & Haus tak ada akhirnya

Muaknya dunia mualnya manusia

Segala Mimpi & Tuntutan jiwa

Salah langkah masuk neraka

Sungguh apes..tapi terlanjur ada

Dunia baik baik saja

Cerita tentang seorang jago

Narsis romantisisme serasa hero

Kegaduhan tercipta damai jadi zero

Sombongnya terpojok dia melongo

Kau jadi seperti badut

Merasa solusi malah menuai kalut

Karena gampang tersulut

Nafsu bodoh tak sabar menuntut

Dunia ini sebenarnya baik baik saja

Kita saja yang gila dicocok hidungnya

Dengan cinta buta nafsu tak terkira

coba perbaiki malah merusaknya

Dunia ini hanya main main saja

Kau begitu serius dengan duka

seperti sinetron penuh drama

Jalani saja sebut selalu namaNya

Jangan kau ganti bahagia dunia

Dengan tangisan dialam sana

Jangan kau jual jiwa demi yang fana

Itupun bila kau masih percaya 

mataku melihat keajaiban

Hari ini setengah dipaksa 

Menemui rumah ayah bunda

sempat tegang dengan ayahanda

cobaan menghampiri kami semua

mama memanggil penjual es krim

Sebuah keindahan tak lazim

Takjub  bila ingat dia kemarin

Lemah diranjang terbaring

Nenek tua 71 tahun usia

berlari kecil bawa nampannya

Membeli es tung tung roti

Menghidangkan ke kami

Rasanya sederhana 

Sari manis mengganti gula

Namun seperti cerita dahulu kala

Ketika SD ceria sahaja

Walau mama kadang ngelantur

Usia begitu belum mengendur

Masih setiap hari jalan kaki

Kepasar koga pulang pergi

Penerimaan akan kenyataan

Hidup tiap orang adalah kebebasan

Bukan soal kebenaran kesalahan

Mungkin seperti itulah kehidupan

Sulit dijelaskan 

dijalankan kesabaran

Di jaga dari kehancuran

Diciptakan tuk dicintakan

seorang monster (penerimaan)

Aku matikan suaraku

Karena mengganggu

Aku padamkan lampu

Takut membakarmu

Akulah monster jahat

Menghitung dosa tak sempat

Dengan segala topeng suka cita

Dengan segala keluh duka cita

Aku tidaklah baik

Gerak ku menghardik

Nafsuku menggundik

Ego ku rentan terpantik

Padahal hidup hanya penerimaan

Segala kepahitan penderitaan 

Hidup yang berat kian terbeban

Tapi itulah kehidupan

Seakan tak ada pilihan

Oh tanpa kasih Tuhan

Hancur berserakan

Tak karuan

seorang monster merenung

mereka kawin dengan derita

Sudah terlihat susah 

Beban datang bertambah

Rela dijalani dengan pasrah

Mereka tak meninggalkan

Walau terjal terus berjalan 

menjaga amanat dengan tenang

Meski Bukit dipunggung menekan 

Mereka sederhana

Menghirup udara 

Makan apa yang ada

Bersyukur masih bernyawa

Tapi si monster sungguh manja

Panas sedikit mencela surya

Bertanya tentang mengapa ini semua

Hakim buta berbangga tiada guna

Tapi si monster menjelma sengkuni

Tak mensyukuri nikmat diberi

Kehidupan dia buat jelimet sendiri

Karena nafsu dan batu diri

seorang yang bertanya bagaimana dunia bekerja

Seorang yang bertanya 

Bagaimana dunia bekerja

Jika didunia hewan 

semua punya peran

Dari lebah menghasilkan madu

Terserbuk bunga oleh Kupu

Di biologi semua dalam darah

transportasi data membawa udara

Hormon hormon memberitakan

Pusat syaraf sebagai keputusan

di dunia manusia semua bermula

Dari kesombongan & darah tertumpah

Dari kepentingan nafsu membuncah

Begitu Dunia bekerja - masa kemasa

seorang monster

Berlama lama di depan kaca

Memantau dari berbagai jendela

Laksana elang mengamati diangkasa 

Namun abaikan gajah dipelupuk mata

Kau sudah seperti ini 

Monster yang memiliki hati

Entah apa guna fungsi 

kilaukan batu sucinya diri

kau sistem dalam dunia busuk ini

parasit narsis mulia lestari

Tidak membawa perbaikan

kehancuran & topeng pencitraan

Seorang yang menganjingkan hidup

Seperti kue tart jatuh ke lantai

Kue untuk kebersamaan dalam santai

Hancur berkeping meninggalkan noda

Namun tak terhapus jua karena luka

Lebih tepatnya luka kehidupan

Paku yang terlanjur ditancapkan

Yang tertinggal Bukan dendam

Bekas mendalam kenangan kelam

Sekarang kemana aku berlari

Seperti tak menginjak bumi

Anak durhaka terlabeli

Kemanapun aku pergi

Iya..mereka pada akhirnya 

Membuat anaknya jadi durhaka

Penyesalan tak terkira

Tak bisa memaafkan diri hamba

Ketidaksabaranku menjadi petaka

Sebotol minuman cola 

di guncang paksa seketika

Mulut terbuka buih terlontar semua

Semua dikeluarkan seperti lava segar

Atau tembakan petasan vulgar

Pengulangan kata yang menyakitkan

Menjadi senjata makan tuan

( semua terjadi tiap kali kumeminta dikuatkan utk menjadi manusia sabar)