Jumat, 25 Agustus 2017

overproud people

narsisme..kau bergaya..tanpa disadari
bersandang pakaian kesombongan
menunjukan kau...golongan bahagia
yang benar, yg kuat, yg hebat, yg suci

Tak bisa sakit karena merasa kuat
karena kuat melambangkan kemenangan
karena menang adalah yang dirahmati
dirahmati untuk memiliki

memuji diri sendiri membangun opini
tak perduli palsu yang penting berkilau
merumuskan bahagia
adalah hidup yg penuh senyum
meski senyum palsu

membusungkan dada dan merasa
"Akulah yg tercerahkan - bercahaya "
menuntut pengakuan

cipika cipiki manis formalis - formalin
bersaing kau..memamerkan kejayaan
selalu yg menang adalah yg benar

sukses adalah orang terberkati
susah adalah orang pesakitan
mengejar pencapaian menjadi keharusan
menghisap, menginjak jadi kemakluman

berbangga bangga dan melecehkan
mencipta kasta membangun pembenaran

kebahagian di dunia

kebahagian sejati adalah
hati yang selalu bersyukur
kebahagian tak ternilai
adalah jiwa & raga yang sehat
kebahagian yang indah
adalah keluarga

Selasa, 15 Agustus 2017

Merdeka

Merdeka adalah menjadi diri sendiri
Saling menghormati di dalam perbedaan
Tidak memaksakan cara hidup
Tidak memaksakan pembenaran
Karena kita bukan Tuhan
Karena kita sama sama mahluk
(Merdeka)

Senin, 07 Agustus 2017

Hakim binatang

Membaca berita miris menyayat hati
Tentang kebiadaban manusia
Tentang kebodohan manusia
Seusai asharan melakukan pembakaran

Penghakiman massa oleh binatang
Disaksikan anak, ibu, tua, muda
Begitulah kita..
Si mulut ayam..raja hakim penghakiman
Mata sebelah..mata merasa
Merasa baik dan dewa

Mencari massa mempolitisasi segala
Itulah kita..merasa bagus..merasa Tuhan
( Cerita tentang penghakiman massa - yg belum jelas ceritanya)

Dunia kita dalam matrix

Apakah dunia ini hanya sebuah konsepsi
Sebuah database rumit yg komplit
Dunia yang tertulis dalam script

Ketika merasakan sesendok es krim
rumus bekerja ada dingin ada manis
Semua terbaris dalam bahasa biner

Apakah saat ini kita sedang tertidur
Didalam matrix yang besar
Seperti film itu

Maya

Kita merasa untuk sesuatu yang Maya
Rasa yang sementara
Rasa tercitra karena indera

Rasa takut yang tak ada jelasnya
Cemas dengan yang belum ada
Kalaupun terjadi itu menjadi derita
Yang sementara walau terasa lama

Mengapa Maya ini begitu nyata
Mengapa rela bersakit kemudian Tresna
Menang itu Maya kalah itu Maya
Harga diri yang tak ada harga itu Maya

Karena Maya kita terlupa
Hati berdarah lantaran tamak serakah
Hati tumpul karena tawa & kuasa
Tapi mengapa Maya itu terasa nyata