Jumat, 05 Agustus 2022

EDISI BONGKAR "AIB"

Oleh: Jonru Ginting

Sejak kecil, saya termasuk orang aneh sehingga terkucil dari pergaulan.

Saya tidak bisa olahraga apapun. Tidak bisa sepakbola, tidak bisa bulutangkis, tidak bisa main basket. Saya juga tidak bisa main gitar, tidak bisa main catur, tidak bisa main layangan. Pokoknya semua permainan anak laki-laki, saya tidak bisa.

Kalau bicara, saya juga sering gagap dan terbata-bata.

Selain itu, penyakit saya sangat banyak. Mulai dari maag kronis, batuk kronis, dan masih banyak lagi.

Saya juga punya "cacat" sejak lahir, yakni indra penciuman yang hanya berfungsi sekitar 1 persen. Sehingga saya tidak tahu jika kamu pakai parfum atau tidak mandi 2 hari. Saya tidak bisa membedakan baunya.

Sejak kecil, saya sudah terbiasa dengan bullyan, hinaan dan ejekan dari lingkungan sekitar.

Selain itu, saya juga lahir dari keluarga miskin. Dulu, ibu kami terpaksa masak bubur selama sebulan, demi menghemat uang pembelian beras.

Hingga usia 26 tahun, saya belum bisa naik sepeda, apalagi motor.

"Hah? Beneran?"

Iya, saya berani bersumpah demi Allah! Sebab sejak saya kecil hingga usia remaja, orang tua tidak pernah membelikan sepeda. Bukan karena pelit, tapi memang uangnya tidak ada.

Saya baru belajar naik sepeda ketika kuliah semester akhir. Setelah itu saya belajar naik motor bersama seorang tukang ojek (bayar tentu saja).

Ketika kuliah, saya mulai serius merintis karir sebagai penulis. Saya minta dibelikan mesin tik kepada orang tua. Tapi lagi-lagi mereka tidak bisa memberikan, karena uangnya tidak ada.

Terpaksa saya menulis pakai tulisan tangan, lalu tulisan itu saya bawa ke biro jasa pengetikan.

Setelah itu, naskah ketikan tersebut saya kirim ke majalah untuk dimuat. Dan ternyata DITOLAK!

Sekitar 50 kali saya mengalami penolakan seperti itu. Padahal naskahnya sudah repot-repot saya ketikkan di biro jasa pengetikan.

Dan masih banyak kekurangan serta kelemahan saya lainnya. Juga berbagai macam kegagalan dan kesulitan hidup di  masa lalu.

Oleh karena itu, saya PALING GERAM kalau ketemu orang yang bermental pecundang, yang pesimis, baperan, gampang menyerah.

Misalnya jika ada yang berkata, "Saya mau jualan, tapi saya kan tidak pintar jualan. Saya tidak punya relasi. Saya sakit-sakitan. Saya tidak punya laptop. Saya orangnya minderan. Saya sangat gaptek. Saya hanya lusan SD....."

Kalau ketemu orang yang seperti itu, mau saya gampar aja mukanya. Sebab masa lalu saya pun penuh dengan kekurangan, kegagalan, penderitaan, dan kesulitan hidup.

Kenapa saya bisa seperti saat ini? Ya karena saya tidak peduli dengan semua kekurangan tersebut. Saya ingin sukses, ingin MENGUBAH NASIB. Maka saya berjuang pantang menyerah.

Kekurangan bukan untuk disesali, tapi untuk DISIASATI.

Semua orang pasti punya kelebihan dan kelemahan. Jika ingin jadi orang sukses, yuk fokus pada KELEBIHAN atau KEKUATAN kita. Udah, gitu aja.

Di balik semua kelemahan dan kekurangan yang saya ceritakan di atas, alhamdulillah Allah menganugerahi saya bakat menulis yang sangat bagus. Maka bakat menulis inilah yang saya asah dan kembangkan dengan sebaik-baiknya.

Dan hasilnya seperti yang Anda lihat sekarang.

Masalahnya, kebanyak orang hanya melihat diri kita hari ini. Lalu dengan iri dan pesimis dia berkata, "Wajar jika kamu sukses.. bla...bla...bla..."

Orang yang ngomong kayak gitu, mau saya gampar aja mukanya!

Jakarta, 3 Agustus 2022

Jonru Ginting

Penulis adalah:
✔️ Social Media Influencer
✔️ Coach Nasional PT BEST Corp Syariah yang telah membina lebih dari 400 pebisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar