Senin, 11 Mei 2020

6 Catatan Penting

Tak kan mangkir dari takdir
Karena faktanya aku terlanjur lahir
Menghadapi ujian ini dosa dosa ini
Kesabaran ini emosi hati

Aku yang bercemas harap 
dalam kubanganku
Tak mau luput dari kasih sayangMu
Siapa tak meyayang tak akan disayang

Selalu menjadi pegangan
Rasa syukur yang tak boleh hilang
Membandingkan penderitaan lalu
Dengan yang kumiliki sekarang
Itu membuatku tenang

Hidup ini akan selalu tidak mudah
Apalagi setelah si Iblis bersumpah
Tak akan rela tak akan pernah 
melihat keturunan Adam di surga indah
Segala cara membuat insan gundah
Jalan terbongkah menjauh arah


Kini harus kusadari mesti kupahami
Aku hambaMu harus bersujud 
Beribadah melewati hari 
Seperti burung burung pagi
Selalu memuji..
Mereka lebih tau diri
Hamba sang Pengabdi

Tak satupun yang akan luput darimu
Segala gerak gerikku
Denyut jantungku aliran darahku
Seluruh inderaku
Akan kau hitung
Apakah cukup untuk 
Keselamatan di akhir sana

Kesimpulan :
1. Menjalani takdir dengan kesabaran, 
2. memiliki hati penyayang 
3.Syukur yang tak pernah putus
4.Setan itu nyata membisik membuat dosa
5.karena pengabdi haruslah menyembah  -  ibadah ditingkatkan
6.ada hisab ada perhitungan..target manusia adalah surga bila tidak jatuh ke neraka

Sabtu, 09 Mei 2020

hatimu

Hatimu hatimu 
disinilah engkau berada
Sesuatu yang abstrak
Sepertinya dikepala
Namun mereka 
menyebutnya kalbu

Yang aku tau ia dapat merasa
Peka halus penuh tuntutan
Harta berharga 
yang harus kau jaga
Sebelum tergerus waktu
Sebelum butakan matamu
Lumuti pemahamanmu
Harusnya engkau mawas
Harusnya mencari sintas
Kegelapan diterabas
Pengalaman melintas

Karena hatilah 
yang melihat
Karena hatilah 
Yang membentuk
............
Segalanya

Jumat, 08 Mei 2020

lamunan pandemi

Waktu akan melewati semua ini
Yang kupunya hanyalah goresan tinta
Tinta merah atau biru dihidupmu

Pandemi ini menyadari
Kemungkinan terburuk bisa saja terjadi
Dan aku mensyukuri rahmat ini 
Buat orang lemah sepertiku 
Ini sangatlah berarti

Bagaimana bila
tiba tiba kau cabut semua
Sungguh sebenarnya 
Aku tak punya apa2

Diwaktu kosong ini kuhabiskan 
Menonton ulang film sadis saw
Tontonan buruk memang
Tapi ada pelajaran 
Tentang kesempatan

Apakah aku bisa memanfaatkan 
Kesempatan yang Engkau berikan
Untuk tidak lagi 
mengacaukan kehidupan
Diduniaku dan sekitar

Apakah aku bisa berubah
Bila pulih kembali keadaan
Manakala ku slalu 
putus asa
Dengan ego ini

Semua perubahan dan penyerahan
Tak akan membuat aku kehilangan
Bukanlah akhir duniaku
Aku menentukan takdirku

Sungguhlah bila ada pertanyaan
Apakah arti kehidupan
Jawabnya adalah kesabaran
Penaklukan kesombongan
Penyerahan..kerelaan
Kepada Tuhan

Hanya sehelai jiwa
Melalui perjalanan sepi
Membawa amanah 
yang kan kau tanyai
Di akhir kelak..

Seberapa banyak yang kau raih
Sebegitulah hisab yang akan dihitung

Rabu, 08 April 2020

akhir zaman

Kurasa zaman penuh
fitnah itu adalah sekarang
Suara berterbangan 
di awan awan mendung hitam

Suara dari kebodohan
Suara kebenaran
Suara kemunafikan
Suara kebohongan
Suara kelicikan
Suara kesombongan
Berbaur baur di udara

Bla bla bla bla
Mempermainkan kata
Mengubah cara kerja
Mengaburkan mata

Pesulap pesulap
Memalukan
Dibentengi aneka senapan
Siap terkokang
Siapa yang jujur
Hancur

Turunlah ababil ababil
Dengan rupa berbeda
Tak mengaburkan suara jua
Kau harus mencari kesunyian 
Merenungkan

Kurasa ini akhir zaman
Semoga mereka mendapat hukuman
Sekarang atau akan datang

Minggu, 05 April 2020

Tak Pernah Pergi

Masa masa kita lebih banyak dirumah
Boleh jadi masa yang menyebalkan
Namun juga menyenangkan

Yang dulu telah berubah
Tanpa disadari tak bisa dicari
Telah hilang
Kehilangan kurindukan

Mungkin itulah tuntutan zaman
Mungkin akulah sebuah kesalahan
Semua berganti semua beralih
Namun aku masih disini

Dengan kubanganku
Dengan mimpi mimpiku
Dengan perasaanku
Dengan emosionalku
Dengan kesibukanku
Dengan pengamatanku

Aku tak pernah berubah
Entahlah
Mungkin saat ku stagnan disini
Dunia terus berlari 
Tak perduli 
bengis sekali

Kucari yang sejati
Walau Sebenarnya sepi 
tak pernah pergi

Jumat, 03 April 2020

hobit penarik pedati

Engkau yang tergopoh kepayahan
Mempertahankan keduniaan
Segala cara kau lakukan
Agar tak kehilangan

Bagaimana aku perduli
Kalian hanya orang kecil
Penarik pedati

Ketika luka 
dan kecemasan
Melandamu 
Kuhembus angin surgaku

Bekerjasama dengan 
penyihir tak mengapa
Mata menyulapnya
Dukun segala bisa

Meniup niup lukamu
Nyanyikan lagu kimigayo 
Jepang cahaya asia
Ayuh romusha tarik pedatimu

Jangan sampai kau tau
Bila kukembali pada koloniku
Kami tak perduli padamu
Ratusan..seribu..dua ribu
jutaan nyawa mati
Adalah nasibmu

Ooi kaum hobit
Wahai orang kecil 
Kau kira kami perduli
Kami hanya meniup 
Langit langit

Agar tak mengamuk jutaan kalian
Tetap merasa ambil bagian
Tak merasa dipermainkan
Saling membutuhkan

Jangankan hukum manusia
Hukum Tuhan saja kami langgar

Memangnya kami perduli padamu
Asal bangkaimu tak masuk 
Kehidung sarapan pagiku

Its okelah
Memang itu harga yang harus kau bayar
Atas usaha yang kami lakukan

(Inspired by lord of the ring movie)



Hati yang Lemah

Hatiku ini lemah Tuhan
Tak ada yang lebih berat 
daripada kesabaran

Tanpa perlindunganmu
Hancurlah aku
Terkadang tak kuasa
Mengalah pada amarah

Terkadang tinggi tuntutan jiwa
Membuat hidupku tak ada harga

Ragaku lelah Tuhan
Dan tak akan pernah puas
Sebelum tanah termakan

Keluhan yang kubawa 
Mengeluh tak pernah alpa
Kesalahan kulakukan jua
sungguh Mahluk yang lupa

Sungguh tanpa kasih sayangmu
Hancur aku