koreng koreng tubuh
Menjelma muka
Bernama corona
Sebarkan was wis
minal jinnati wa naas
Ah kekompenian ayahanda
Membuka bobroknya jiwa
Akan rumahmu ber sumur coklat
WC burik kran pam diikat
Sudah biasa si sahaya renta
Membawa air dari kostan tua
Kerumah japan cahya asia
Tentang adat gober yang bakhil
Gubuk lapuk takut uang cair
Si mama tua belanja saban hari
Mencari lauk segar antisipasi
Ada kulkas hidup malamnya mati
Yang dimasak ikan goreng basi
Mama bertahan dengan si medit
Karena wabah kita semua sakit
Aku hanya bisa mengkhayal selangit
Andai dia berfikir sedikit
Membangun rumah kecil dilahan sempit
agar anak2nya merawat tak sulit
Rumah dua toilet dua kamar
Airnya lancar berkran putar
Mata airnya dari sumur bor
Atap rangka rapih tak bocor
Rumah yang sehat
sirkulasi udara tepat
Pagi hari minum coklat
Ada asisten RT merawat
Kau lelaki menuju senja
Mengapa tidak mengejar bahagia
Membahagiakan orang nan setia
Mengabdi padamu hingga menua
Oi apa arti hidup puluhan tahun itu
Oi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar