Selasa, 10 Agustus 2021

seorang monster merenung

mereka kawin dengan derita
Sudah terlihat susah 
Beban datang bertambah
Rela dijalani dengan pasrah

Mereka tak meninggalkan
Walau terjal terus berjalan 
menjaga amanat dengan tenang
Meski Bukit dipunggung menekan 

Mereka sederhana
Menghirup udara 
Makan apa yang ada
Bersyukur masih bernyawa

Tapi si monster sungguh manja
Panas sedikit mencela surya
Bertanya tentang mengapa ini semua
Hakim buta berbangga tiada guna

Tapi si monster menjelma sengkuni
Tak mensyukuri nikmat diberi
Kehidupan dia buat jelimet sendiri
Karena nafsu dan batu diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar